A,b,c...adalah sebuah huruf ... sesuatu yang dapat di eja
1,2,3 adalah sebuah angka ... sesuatu yang memiliki nilai
Biru , kuning, merah ... do, re, mi ...
Semuanya itu memiliki arti dan kau jadikan benih
Guruku...kau adalah sang penabur
Entah bagaimana kau membuat benih itu tumbuh
Dan kau jaga sampai masa tuaiku
Dari sebuah pelafalan dan penghafalan
Kau mendiktenya dan menyusunnya
Rapi dalam ingatanku
Yang kau minta ku muntahkan
Saat bermain puzele merangkai huruf, angka atau apapun itu
Semuanya saling melengkapi membentuk sesuatu
Baik yang telah ada maupun yang akan ada
Dan katamu...ditanganku semua itu bisa bermanfaat
Sembilan tahun, bercengkramah kita pada debu kapur
Bahkan lebih
Kau sirami aku pada tulusnya tekad dihatimu
Pada petakan pikiranku dan luasnya sabarmu
Kau kenalkan padaku ilmu
Sebuah tiori, sebuah molekul, sebuah syair
Kau bagikan nilai moral,
Sebuah kejujuran, keadilan dan menghormati
Kau pandu aku melangkah
Pada sebuah cita, kreatifitas dan imaji
Tapi kini...potret pendidikan itu buram
Hilang arah, leong ditarik dua tujuan yang berbeda
Satu sisi inginkan pencapaian janji suci sembilan tahun wajib belajar
Sisi lain, teriakkan mutu yang di ukur oleh sebuah standar
Guruku ...katakan pada mereka ... kita tidak se naïf itu
Tujuanmu bukan sebatas menghapus buta aksara
Dan inginkupun tidak hanya baca tulis
Guruku...tanyakan pada mereka ... apa guna mencipta palang
Mengekang pencapaian itu sendiri
Standar kelulusan ... bagai ilalang grogotiku
Andaikan mereka mendengar
Ingin ku berkata ... nanti saja
Saat aku melangkah pada sebuah nilai tambah
Barulah aku diuji
Agar jelas terbukti sebuah ingatan
Ukurkanlah padaku deret hitung standartmu itu
Karena akupun sepaham...tentang uji menguji ini
Aku mengerti, karena terujilah maka aku mengukir prestasi
Aku sadar, karena teruji...aku layak memilih dan terpilih
Guruku...
Mampukah kau membuatnya indah
Kembali kita bermain dalam warna kebebasan dan kreatifitas
Tampa mengubah lembaran kertas hanya sebuah teori pada ingatan
Sehingga goresan tinta bukan berisikan sebuah kata benar dan salah
Dan lafalan a,b,c yang tersusun kaku pada bait-baitnya
Mungkin asaku akan melalui jalan panjang dan berliku
Biarlah helaan nafasku menjadi doa tuk bangsaku
Guruku ... tentang kau
Sungguh ku malu mengatakan dayaku
Seperti negeriku akupun hanya mampu tersenyum
Mengulang gelarmu ... Pahlawan tampa jasa
Ucapan terimakasih tidaklah berarti banyak bagimu
Saat pengabdiammu adalah permadani merah
Yang kau kembangkan jalan-jalanku
Tapi ...
Kupastikan...kakiku tak akan diam
Berlari ku bersama teknologi
Kejar pengatahuan dan pembaharuan
Bergumul ku pada wawasan
Ku bawa doamu serta
Mencapai cita dan cipta
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H