"what?? unyu??? gak malu tuh ana brewok? masih aja bilang unyu. nikah sono, cari pacar dulu. pinter ngerayu tapi gak nikah-nikah huuu.." mbok jah menyerang.
"woles mbok woles.. semua ada saatnya." jawab arta bertahan.
namun ditengah percakapan itu tiba-tiba terdengar suara gaduh dari luar warung.
"eh mbok ada apa itu? berisik banget!?" tanya arta sambil menoleh keluar.
"coba liat kali aja ada yang dikeroyok preman"
"oke mbok. ini utang dulu ya.. nasi pecel tambah dadar, kopi sama rokok sebatang. tambahin ama yang kemaren"
"iya iya.. paham.. buruan dilihat."
segera sang pemuda keluar dari warung dan melihat apa yang terjadi. tapi..
"lha mau apa lagi balik ke warung? ada yang ketinggalan?" tanya sang pemilik warung dengan curiga.
"hehe.. anu.. kopinya belum abis.. mo ngabisin kopi dulu.." dengan sigap tangan arta menangkap gelas kopi lalu di minumnya sisa kopi miliknya tadi dengan cepat sampai habis.
"ya Allah.. itu buruan dilihat ngapa??, kasihan kalo di keroyok gak ada yang bantu.."
"iya iya.. bawel amat sih? eman nih kopinya.. tambah rokok satu bungkus ya.. !? daah..' sebungkus rokok di atas rak dengan cepat di ambil oleh tangan kekar arta lalu pergi seperti angin.
"astaga ini anak.. huuh" nada kesal kembali keluar dari bibir sexy wanita setengah baya pemilik warung tegal di pinggiran sungai ciliwung itu.
arta berjalan dengan santai sembari menghisap rokok yang baru di ambilnya tadi. terdengar suara gaduh yang lewat depan warung yang ia tempati tadi sedikit demi sedikit mulai terdengar jelas. tetapi apa yang ia lihat bukan seperti dugaan.
"hmm... ini sih bukan orang dikeroyok preman.. tapi preman dikroyok orang." ujar arta dengan nada sedikit menyesal.
terlihat banyak warga berkerumun di sebuah gang. artapun mencoba mencari tahu apa yang terjadi. dengan berdesak - desakan dengan warga menerobos kerumunan, akhirnya ia sampai di depan kerumunan. dan artapun terkejut dengan pemandangan yang terlihat di depannya. matanya terbelalak seakan tidak percaya dengan apa yang dilihatnya. dengan lirih ia berucap "apa ini???"
lanjut ke chapter 1 darah hitamdi senja gelap part 1
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI