masih teringat saat masa orientasi siswa beberapa tahun yang lalu. kala itu aku sibuk dalam tulisan, mencari inspirasi mencoba kumpulkan imajinasi. namun sebuah suara kecil nan merdu buyarkan smua yang telah ku dapatkan.
"mas - mas.. masnya anggota OSIS bukan?? minta tanda tangannya dong!!" sontak aku menoleh ke sumber suara itu.
Sejenak aku tersipu, bukan karena malu, hanya tak dapat ku bayangkan sesosok indah yang menggetarkan hati ku tepat berada di depan ku.
"oh boleh kok. mana bukunya!? udah dapet berapa tanda tangan??" tanya ku.
" baru tiga tanda tangan termasuk masnya." jawabnya. oh tuhan.. betapa merdunya suara itu.
"namanya siapa dek? dari logatmu kamu bukan anak sini ya?" serasa curiga aku bertanya lembut.
"annisa mas, kok masnya tahu kalau aku bukan dari sini??" jawabnya pelan.
"ya.. simple aja sih.. disini gak ada yang bisa ngucapin bahasa indonesia selancar kamu. jadi pasti kamu dari luar daerah".
bagi masyarakat jawa logat "medhok" adalah hal yang normal bila mengucapkan kata atau berbicara dengan bahasa indonesia.
" oh gitu ya. aku dari bandung mas baru aja pindah bulan lalu".
"wah belom punya teman dong? kalau kamu kesusahan bilang aj ma mas ya!?" tawar ku sambil memberikan buku yang telah ku tanda tangani.