Mohon tunggu...
helen atris
helen atris Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menuju Lebih Produktif, Pengolahan Limbah Sabut Kelapa Menjadi Produk Cocopeat

11 Agustus 2024   23:50 Diperbarui: 11 Agustus 2024   23:54 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rejosari, 8 Agustus 2024 - Menunjukkan kontribusi nyata terhadap masyarakat, tim pengabdian masyarakat Universitas Negeri Malang yang diketuai oleh Rayie Tariaranie Wiraguna S.E.,MM membantu meningkatkan perekonomian masyarakat Desa Rejosari, Kabupaten malang sekaligus menyelesaikan permasalahan tingginya limbah sabut kelapa di desa tersebut.  

Dalam upaya membantu mengatasi permasalahan limbah organik,  tim pengabdian masyarakat Universitas Negeri Malang memberikan bantuan berupa mesin pembuat cocopeat yang diharapkan dapat menjadi solusi jangka panjang bagi pengelolaan limbah sabut kelapa di desa ini.

Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan pada 8 Agustus 2024, melibatkan dosen dari Universitas Negeri Malang . Tim pengabdian bekerja sama dengan pemerintah desa serta masyarakat setempat untuk memastikan penggunaan mesin cocopeat dapat berjalan dengan optimal. Kepala Desa Rejosari, menyambut baik inisiatif ini dan mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Universitas Negeri Malang atas perhatian dan bantuannya. Menurutnya, mesin ini akan sangat bermanfaat bagi warga dalam mengolah limbah yang selama ini tidak termanfaatkan.

Dokumentasi Penulis
Dokumentasi Penulis

Dokumentasi Penulis
Dokumentasi Penulis

Mesin pembuat cocopeat yang diserahkan oleh Universitas Negeri Malang dirancang khusus untuk mengubah limbah sabut kelapa menjadi cocopeat, media tanam yang ramah lingkungan dan bernilai ekonomis. Selama ini, sabut kelapa seringkali hanya menjadi limbah yang tidak dimanfaatkan, namun dengan adanya mesin ini, masyarakat Desa Rejosari memiliki peluang baru untuk meningkatkan pendapatan dari produk olahan sabut kelapa tersebut.

Selain menyerahkan mesin, tim pengabdian masyarakat Universitas Negeri Malang juga memberikan pelatihan kepada warga tentang cara pengoperasian mesin serta teknik pengolahan cocopeat yang efektif. Pelatihan ini bertujuan agar masyarakat dapat mengoperasikan mesin secara mandiri dan berkelanjutan. Diharapkan dengan pengetahuan yang diberikan, masyarakat Desa Rejosari dapat lebih sadar akan pentingnya pengelolaan limbah yang baik dan memanfaatkan potensi sumber daya yang ada di sekitar mereka.

Dokumentasi Penulis
Dokumentasi Penulis

Dokumentasi Penulis
Dokumentasi Penulis

Salah satu warga, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Universitas Negeri Malang. Ia menyebutkan bahwa mesin ini tidak hanya membantu mengatasi permasalahan limbah, tetapi juga membuka peluang baru dalam bidang pertanian. "Dengan adanya mesin ini, kami bisa mengolah sabut kelapa menjadi sesuatu yang bermanfaat, dan tentu saja ini akan menambah penghasilan kami," ujarnya.

Pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh Universitas Negeri Malang ini menunjukkan betapa pentingnya kolaborasi antara institusi pendidikan dan masyarakat dalam mencapai tujuan pembangunan yang berkelanjutan. Universitas Negeri Malang berkomitmen untuk terus melaksanakan kegiatan-kegiatan serupa di masa depan, demi terciptanya desa-desa yang lebih mandiri dan sejahtera.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun