Selamat pagi.
Dulu jaman gue ABG, kalau ada yang naksir seringnya ngirim surat cinta. uhuuyyy. Handphone saat itu belum masuk dalam daftar mimpi sekalipun. Bukannya sombong gue dulu sering terima surat cinta dari para lelaki yang lagi pada kayak monyet, eh yang lagi pada cinta monyet, wah kalau gitu gue yang monyet dong yaa. Hmm.. Yang lagi pada terjatuh dalam pesona gue aja deh.. Hahaha.. *lebay bin narsis*
Waktu SMA di Papua ada senior gue pada tanggal 01 April ngirim surat cinta dititip ke temen gue, lebih kurang isinya begini: "Kamu sungguh bagai rembulan yang selalu bersinar didalam kegelapan. Kelembutanmu telah menyentuh hatiku untuk mencintaimu. Keanggunanmu telah menggugah pikiranku untuk selalu mengingatmu." Aiiiiih... Guooombaaaaaal...
Sayang sesudah itu langsung gue kembaliin kekurirnya (temen gue), gue bilang, "ini surat salah alamat ee, kembalikan lagi ke dia, mungkin maksudnya bukan saya."
Temen gue langsung protes, "eee tra mungkin salah, ko kira sa su pikun kah? Dia bilang ini surat memang buat ko."
"Iiiih Masak sa dibilang lembut dan anggun.."
"Hahahahaha..", temen gue malah cekikikan.
"Terus dia bilang saya bagaikan rembulan yang selalu bersinar dalam kegelapan. Dia pikir kalau lagi ada awan juga bisa bersinar? Bah itu senior bodoh kah apa?"
"Hahahahaha... hahahahaha.."
"Suruh dia kasih ke perempuan yang seperti itu.."
"hahahaha hahahaha hahahaha"
