Mohon tunggu...
PRIADARSINI (DESSY)
PRIADARSINI (DESSY) Mohon Tunggu... Buruh - Karyawan Biasa

penikmat jengQ, pemerhati jamban, penggila serial Supernatural, pengagum Jensen Ackles, penyuka novel John Grisham, pecinta lagu Iwan Fals, pendukung garis keras Manchester United ....................................................................................................................... member of @KoplakYoBand

Selanjutnya

Tutup

Humor

[Stand Up Kompasiana] Superhero Djadoel (Edisi #3)

22 Maret 2012   04:46 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:38 3559
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_177718" align="aligncenter" width="604" caption="Pahlawan Bertopeng (Gambar diambil dari http://trackingwonder.com/jeffreys-blog/2011/04/26/are-you-a-creative-super-hero-an-interview-and-a-quiz/)"][/caption] Kalau ngomongin superhero djadoel siapa yang terlintas dalam pikiran anda? Superman, Batman, Zorro, Google 5, Megaloman, Spiderman atau malah Wiro Sableng dan Gatotkaca? Coba deh diinget-inget, apa perbedaan superhero luarnegri dengan superhero Indonesia? Kalau menurut gue superhero luarnegeri itu mayoritas minder alias nggak punya rasa percaya diri. Lihat saja Zorro, Batman, Spiderman, Megaloman dan Google 5 semua pakai topeng dan berusaha menutupi identitasnya. Dan semua jadi sakti mandraguna dan jadi percaya diri kalau sudah pakai topeng dan baju kebesarannya. Dari dulu gue nggak pernah bisa ngerti kok yang kayak gini bisa jadi pahlawan. Superhero kok cemen. (#eaa.. siap-siap ditimpukin para fansnya.. Hehehe). Tidak terlalu berbeda dengan superhero lainnya, superman juga menutupi identitas diri kemudian ganti baju dan lepas kacamata, lalu tring, tiba-tiba jadi kuat dan bisa terbang. Anehnya antara dia pakai kacamata dan tidak pakai kacamata itu bisa nggak dikenali orang lain. Gue jadi mendadak o'on, ini yang o'on yang buat cerita apa yang nonton yaa?? Lah kan jelas-jelas gampang dikenali, hanya beda di kacamata dan rambut kriwil sa'ndulit di depan doang. Apalagi kalau superman punya tahilalat khatulistiwa kayak gue, mau pakai kacamata ataupun nggak, tetep dikenali. [caption id="attachment_177717" align="aligncenter" width="249" caption="Gatotkaca VS Superman (Gambar diambil dari http://beyond-birthdays.blogspot.com/)"]

13323921741543065331
13323921741543065331
[/caption] Nah bandingkan dengan superhero Indonesia kayak Wiro Sableng, justru semakin gendeng bin sableng malah sakti. Yang pasti nggak pake minder, lebih cenderung ke narsis. Superhero ini juga nggak punya kamus jaim. Tapi yang bikin gue bingung kenapa tuh nomor 212 bisa bikin dia sakti yaaa?? [caption id="attachment_177719" align="aligncenter" width="276" caption="Wiro Sableng (Gambar diambil dari; http://sumarsonohadikusumo.blogspot.com/2011/01/anda-masih-ingat-cerita-dunia.html)"]
1332392776473019734
1332392776473019734
[/caption] Mundur lagi ke masa yang lebih djadoel, superhero Indonesia yang punya julukan "otot kawat tulang besi" yaitu Gatotkaca, ini lebih canggih dari Superman bisa terbang nggak perlu ganti kostum dan nggak perlu sayap. Yang paling utama, nggak pake "BERUBAH" baru jadi sakti, tapi emang udah sakti dari sononya. Yang gue nggak habis pikir kenapa fansnya para superhero yang minder itu lebih banyak yaaa? Lihat aja anak-anak cowok di tahun segituan (nyomot istilahnya Mas Indra.. -red), pada pake baju superhero bertopeng. Terus nanti pada bergaya sambil bilang "BERUBAH" (Lah padahal mah kagak berubah juga.. hahaha..). Mungkin kalau jaman tahun segituan udah ada grup band Peterpan, gue udah nyanyi "tapi buka dulu topengmu.. buka dulu topengmu..." (Hihihi..) Nggak ada tuh anak kecil yang pake bajunya Gatotkaca, apalagi bajunya Wiro Sableng. Mungkin ortunya takut dibilang nggak gaol. Ini salah siapa ya?! Salah gue, salah fansnya atau salah superheronya. Mbuuuh laah.. ___ Powered by @KoplakYoBand Edisi: Djadoel Yo Band __ Edisi Djadoel sebelumnya: Permainan Djadoel.. (Edisi #1) Chatting Djadoel.. (Edisi #2) Edisi Djadoel selanjutnya: Menunggu ala Djadoel (Edisi #4)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun