Tembalang, Semarang (10/2) -- Salah satu komponen penting dalam upaya menjaga kerja sistem kekebalan tubuh tetap optimal pada masa pandemi Covid-19 ini adalah dengan mengonsumsi makanan yang bergizi sesuai kebutuhan. Untuk itu, dari lingkup terkecil kehidupan, diperlukan kesadaran akan gizi. Menurut Kementerian Kesehatan RI, keluarga yang sadar gizi (KADARZI) adalah suatu keluarga yang mampu mengenal, mencegah dan mengatasi masalah gizi setiap anggotanya.
Dalam membantu upaya Kemenkes RI untuk mewujudkan ketahanan gizi bangsa dan melihat kondisi masyarakat yang belum banyak mengetahui konsep Pedoman Gizi Seimbang sebagai pengganti slogan "4 sehat 5 sempurna", Debora Christin Ririmasse, salah satu mahasiswa KKN UNDIP memberikan edukasi terkait gizi seimbang kepada masyarakat di wilayah Kelurahan Kembangarum, Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang, Jawa Tengah. Debora memberikan edukasi kepada warga menggunakan media cetak berupa mini booklet yang dibagikan kepada orangtua balita saat pertemuan posyandu di RW 6, Kelurahan Kembangarum.
"4 Sehat 5 Sempurna" Sudah Tidak Berlaku?
      Ya, sejak tahun 2014 Kementerian Kesehatan RI mengubah slogan "4 sehat 5 sempurna" menjadi pedoman gizi seimbang (PGS) dengan harapan semua masalah gizi dapat diatasi dengan penerapan yang tepat. Selain memperhatikan kecukupan gizi, pedoman gizi seimbang juga menuliskan pentingnya melakukan aktivitas fisik dan menjaga kebersihan diri.
      Merujuk pada Peraturan Menteri Kesehatan RI nomor 41 tahun 2014, Debora telah membuat mini booklet yang berisikan rangkuman informasi mengenai penerapan pedoman gizi seimbang. Debora membagikan mini booklet kepada perwakilan keluarga, yaitu para orangtua balita yang hadir pada pertemuan posyandu di wilayah RW 6, Kelurahan Kembangarum, Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
      Mini booklet dengan judul "4 Sehat 5 Sempurna Udah Ga Berlaku?!" memuat pengertian gizi seimbang, penjelasan mengenai tumpeng gizi seimbang, 10 pesan gizi seimbang, penjelasan mengenai isi piringku, cara menghitung indeks massa tubuh (IMT) dan klasifikasinya, fakta jajanan di Indonesia, dan tips membaca label informasi gizi (nutrition fact). Debora berharap dengan adanya edukasi menggunakan media yang menarik, masyarakat di Kelurahan Kembangarum dapat memahami dan mulai mempraktikkan pola konsumsi keluarga sesuai dengan pedoman gizi seimbang.
Penulis: Debora Christin Ririmasse (Ilmu Gizi 2018, FK UNDIP)
Dosen Pembimbing: Dra. Puji Astuti, M.Si
Lokasi KKN: RW VI, Kelurahan Kembangarum, Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang, Jawa Tengah
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI