Mohon tunggu...
dessy arinda
dessy arinda Mohon Tunggu... -

sociologist from gadjahmada university

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Perdamaian Aku Rindu :)

1 November 2013   23:23 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:42 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

memeluk agama merupakan hak privat setiap manusia. Agama sendiri tercipta atas konsensus antar manusia.  Ruddolf Otto dalam bukunya The Idea of The Holy memberikan pendefinisian agama yakni religion is the experience of the Holy (Wach, 1971: 13). dalam penafsiran saya bahwa seseorang bisa mengalami suatu hal yang di tidak bisa sampai dengan akal manusia, lalu orang itu mulai mewartakan kepada rekan terdekatnya yang terjadi padanya. Dalam penyebaran pengalaman tersebut akan ada yang namanya pro dan kontra, mereka yang pro secara otomatis akan mengikutinya dan yang kontra akan meninggalkannya. Jadi, jelas bahwa agama merupakan sebuah kesepakatan antarmanusia. Oleh karena itu, terciptalah banyak agama di dunia ini Katholik, Islam, Kristen dan masih banyak lagi, sehingga terkesan Tuhan itu ada banyak. Saya setuju dengan pendapat Paus Fransiskus yang melakukan pembaharuan atas pemikiran vantikan-sentris . ""Tuhan bukan Katolik. Tuhan adalah universal, dan kita adalah umat Katolik karena cara kita memuja Dia" Begitulah yang dikatakan Paus ketika di wawancara oleh harian Italia La Repubblica. Saya pikir dengan berfikiran seperti Paus Fransiskus, kita semua umat di dunia akan hidup damai berdampingan. Namun, karena agama itu sudah mendoktrin meracuni akal sehat manusia jadi akan sangat mustahil. saya berharap tidak ada lagi kekerasan berbasis agama di sekitar maupun di dunia Sumber : http://internasional.kompas.com/read/2013/10/08/2338024/Paus.Fransiskus.Saya.Percaya.Tuhan.tetapi.Bukan.Tuhan.Katolik http://mabulle78.m.a.pic.centerblog.net/i7mqgb40.jpg

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun