Setelah kemarin sore aku mendapat telepon dari atasanku untuk meninjau posko banjir akibat tanggul Sungai Cidurian di Kabupaten Tangerang yang jebol. Jaraknya kurang lebih 40 km dari rumahku. Pukul 07.30 WIB aku menuju Kecamatan Kresek Kabupaten Tangerang.
Sesampai di daerah itu, aku menuju Puskesmas Kresek. Kulihat hanya ada beberapa pasien yang datang. Karena memang hari ini adalah hari libur. Dari sana aku yang datang bersana teman satu seksiku, dibantu oleh seorang perawat puskesmas kemudian menjenguk teman-teman lain yang bertugas di posko-posko kesehatan yang didirikan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang dan sudah berdiri lebih dari 5 hari.
Kami tiba pada posko pertama. Letaknya masih di depan jalan raya Kresek.Kami kemudian lanjutkan ke daerah lebih dalam. Kami memasuki sebuah desa yang bernama Desa Bojong. Letaknya kira-kira 3 km dari pinggir jalan raya. Jalannya bergelombang dengan aspal yang alakadarnya.
Air memang sudah surut, aktifitas masyarakat sekitar sudah berjalan normal. Aku hanya terdiam dalam kendaraan yang kunaiki. Membayangkan apa yang terjadi pada mereka semua minggu lalu. Rumah- rumah yang tergenang. Aah....melihat kasur yang terjemur di hampir setiap halaman rumah mereka.
Aroma amis sudah tidak terlalu tercium. Tampak tumpukan pasir yang dikumpulkan warga untuk membuat tanggul darurat. Sayang sekali, aku tidak tega untuk menjepretkan kamera digital ditanganku terlalu sering. Pikiranku menari-nari mendengar cerita bagaimana dasyatnya air memenuhi rumah mereka saat itu.
Setelah beberapa saat di Desa Bojong. Kamilanjutkan perjalanan menuju Desa Kober. Di sana masih berdiri satu posko kesehatan lagi. Sesampainya di desa itu, waktu masih menunjukan pukul 9.45 WIB. Jumlah pasien yang kulihat di daftar pasien berjumlah 3 orang. Sempat kubalikan lembar kertas di hadapanku. Kulihat pasien kemarin sekitar 31 orang yang berkunjung ke posko. Semoga sehat semua dan baik-baik. Bathinku kembali melirih.
Tiba-tiba terdengar suara seorang anak kecil,
“Pak, mau jajan”, rengeknya menghampiri petugas kesehatan di dalam posko kesehatan.
Ternyata dia adalah anak dari teman kami yang bertugas menjaga posko tersebut. Ah.....kembali aku galau dengan pemandangan itu.
Terimakasih teman-teman yang bersedia dengan waktu dan tenaganya menjaga Posko kesehatan untuk masyarakat. Melupakan libur bersama keluarga tercinta. Bahkan menyertakanputranya saat bertugas menjaga Posko Kesehatan. Padahal di mall-mall sebagian orang berlomba dengan jinjingan belanjaan dan perayaan liburan bersama keluarga.
*Penghargaan dan apresiasi buat teman-teman yang sedang bertugas.
D-wee
**Sayang sekali, beberapa foto tidak berhasil di upload.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H