Mohon tunggu...
Made Kusumadewi
Made Kusumadewi Mohon Tunggu... pegawai negeri -

lagi belajar nulis.....

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Apresiasi Kepada Petugas Kesehatan di Tempat Pembuangan Akhir

19 April 2012   15:09 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:25 717
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tempat Pembuangan Akhir, apa yang ada di benak kita saat kalimat itu terdengar? Ya, tempat sampah, aroma sampah, tumpukan sampah. Itulah yang terjadi di sana. Seperti biasa dipagi hari saya pergi ke tempat tugas saya di Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang. Hari itu, tanggal 18 April 2012 ada tugas untuk monitoring kegiatan Bakti Sosial Pengobatan Gratis untuk masyarakat di wilayah Tempat Pembuangan Akhir Jatiwaringin-Mauk. Bersama dua orang teman dari kantor, saya pun pergi ke lokasi. Kegiatan Bakti Sosial ini adalah Kegiatan Tahunan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, sebanyak 9 (sembilan) kali kegiatan ini rutin dilaksanakan di wilayah TPA tersebut dalam kurun waktu 1 tahun. Hari itu adalah kegiatan yang ke empat kalinya. “Luar biasa.......”, itulah kalimat saya yang keluar pertama kali saat menyaksikan semua pemandangan di hadapan saya. Semua luar biasa. Setelah perjalanan sekitar 1 jam dari kantor, mulai terlihat hamparan tumpukan sampah yang menggunung. Tampak mobil truk pengangkut sampah membalikan bak truknya, menumpahkan sampah-sampah yang ada di dalam bak ke gundukan sampah lainnya. [caption id="attachment_182957" align="aligncenter" width="650" caption="Trus Sampah Menumpahkan Sampah"]

13348474671038946592
13348474671038946592
[/caption] Tampak mobil keruk yang beroperasi memindahkan sampah dari satu sisi ke sisi lainnya. Tak kalah tampak beratus masyarakat sekitar yang membawa karung terikat di pinggangnya, berebut mengaruk-garuk tumpukan sampah. Ahhh...pemandangan yang tidak nyaman sekali. [caption id="attachment_182959" align="aligncenter" width="650" caption="Mobil Keruk yang Memindahkan Sampah-sampah"]
1334847559147094568
1334847559147094568
[/caption] Ambulance operasional  kami semakin mendekat gundukan sampah dan aroma menyengat langsung hinggap di hidung kami, tanpa basa basi. Dari kejauhan, mulai tampak kawan-kawan pelayan kesehatan yang sedang melaksanakan pengobatan. [caption id="attachment_182960" align="aligncenter" width="650" caption="Pengobatan di Depan Tumpukan Sampah"]
13348477741855302760
13348477741855302760
[/caption] [caption id="attachment_182961" align="aligncenter" width="650" caption="Dokter Ko-As Memeriksa Pasien"]
13348478691235097782
13348478691235097782
[/caption] Ya, luar biasa... Tak banyak ucap yang keluar. Menahan aroma tajam dengan tarikan nafas. Menyaksikan tumpukan sampah. Apresiasi bercampur decak kagum kepada para teman sejawat. Beberapa dokter ko-as yang sedang praktek di Puskesmas wilayah tersebut serta paramedis yang dengan keramahannya memberi pelayanan pengobatan bagi masyarakat pemulung dan keluarganya di sana. Dalam kurun waktu kurang dari tiga jam pasien mencapai angka 70 lebih. Jumlah ini sudah mengalami penurunan dibanding saat kegiatan ini  pertama kalinya dilaksanakan. Semoga semua warga Kabupaten Tangerang, termasuk mereka (pemulung). Merasakan sehat secara merata. Tak lupa apresiasi luar biasa untuk para petugas kesehatan yang dengan semangatnya, berjam-jam melayani pasien-pasien yang datang di wilayah TPA, bergerumul dengan lalat yang jumlahnya beribu hinggap semaunya dan aroma tajam yang tak bisa diungkapkan karena memang luar biasa menembus masker yang  telah kami gunakan. Salam Sehat untuk seluruh masyarat Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun