Mohon tunggu...
Byanda Lutfi Hawa
Byanda Lutfi Hawa Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Halo! Mari bertukar pikiran melalui tulisan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Menuju Jakarta ke-496: Kilas Balik Wajah Jakarta

16 Juni 2023   09:00 Diperbarui: 16 Juni 2023   09:01 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Foto: GetYourGuide.com

Sumber Foto: El John News
Sumber Foto: El John News

Penataan kawasan DKI Jakarta juga sudah gencar dilakukan untuk menjadikan kota Jakarta yang lebih sehat dan tertata rapi. Misalnya yang terjadi di daerah Kelurahan Kuningan Timur. Trotoar di kawasan ini tadinya dipadati pedagang kaki lima (PKL) dan kurang terawat. Setelah dilakukan penataan kawasan, trotoar terlihat lebih tertata rapi. Tidak ada lagi PKL, sampah sudah dibersihkan, dan kali di samping trotoar juga sudah dibersihkan. Berdasarkan data yang dilansir dari https://ppid.jakarta.go.id/ sudah ada 267 lokasi yang telah ditata rapi di seluruh kelurahan di Jakarta. Dinas Pertamanan dan Hutan Kota beserta suku dinasnya di enam wilayah turut melakukan penataan dan penanaman pohon di lokasi yang membutuhkan. 

Penataan kawasan ini bertujuan untuk memperbaiki kualitas udara di Jakarta, karena dalam penataannya juga dilakukan penanaman pohon. Dengan begitu, ruang terbuka hijau (RTH) di Jakarta pun bertambah luas. Dalam hal ini, Jakarta turut menyumbang dalam peningkatan kapasitas penyerapan karbon di lingkungan kota, membantu mengurangi jumlah karbon dioksida (CO2) dan mengurangi efek rumah kaca.

Dalam beberapa tahun terakhir, Jakarta telah berfokus pada keberlanjutan dan pengurangan emisi karbon. Pemerintah DKI Jakarta melakukan upaya mitigasi untuk mewujudkan target penurunan emisi gas rumah kaca di Wilayah DKI Jakarta sebesar 30% pada Tahun 2030 dan net zero emission pada tahun 2050. Terdapat 5 aksi utama, yaitu efisiensi energi, perluasan penggunaan Energi Baru Terbarukan (EBT), penggantian bahan bakar ramah lingkungan, peralihan menuju dominasi penggunaan transportasi publik dan pengarusutamaan pejalan kaki dan pesepeda. Misalnya, PT Transjakarta yang telah mengoperasikan bus listrik secara bertahap dan akan kembali membeli 100 bus listrik untuk mendukung inisiatif ini.

Program-program peningkatan efisiensi energi dan penggunaan energi terbarukan sudah banyak diperkenalkan. Banyak gedung-gedung di Jakarta pun mengadopsi sistem ramah lingkungan dan pengelolaan limbah yang lebih baik. Pemerintah DKI Jakarta juga telah berkomitmen untuk mengurangi polusi udara dan meningkatkan kualitas lingkungan kota.

Berbagai penghargaan telah diperoleh Pemerintah DKI Jakarta, baik di dalam negeri maupun luar negeri, seperti: Mendapatkan predikat opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pengawas Keuangan Republik Indonesia untuk yang keenam kalinya secara berturut-turut; mendapatkan penghargaan sebagai Provinsi terbaik dalam Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri 2023 dari Kementerian Dalam Negeri RI; Juara Umum (Platinum Award) untuk kategori Pemerintah Provinsi pada ajang Public Relations Indonesia Awards 2023. Dalam bidang pelayanan publik, untuk ketiga kalinya Jakarta kembali meraih penghargaan internasional dalam World Summit on the Information Society (WSIS) Prizes 2023, yang diadakan International Telecommunication Union, sebuah badan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB).

Jakarta memiliki tantangan besar dalam menjaga kelestariannya di tengah perkembangan yang pesat. Jadi, sudahkah kita melakukan hal untuk memelihara Jakarta agar tetap lestari? 

Masyarakat memiliki peran kunci dalam menjaga keindahan dan keberlanjutan kota ini. Mari mulai dengan tindakan sederhana, melakukan hal-hal kecil secara kolektif yang akan memberikan dampak besar bagi kehidupan kita di Jakarta.

Berpikir jangka panjang juga tidak kalah penting. Jadilah kontributor yang bertanggung jawab dalam menjaga Jakarta lestari, bukan hanya untuk generasi saat ini, tetapi juga untuk masa depan yang lebih baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun