Mohon tunggu...
Cyrus NurrahmanAli
Cyrus NurrahmanAli Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Penyiar Radio

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sejarah Retorika pada Zaman Yunani Kuno, Abad Pertengahan, dan Zaman Modern

18 April 2024   16:10 Diperbarui: 18 April 2024   16:11 767
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sejarah Retorika pada Zaman Yunani Kuno, Abad Pertengahan, dan Zaman Modern

Retorika merupakan seni berbicara dan menulis dengan tujuan mempengaruhi, meyakinkan, dan memikat pendengar atau pembaca. Sejarah retorika dapat ditelusuri kembali ke zaman Yunani Kuno, Abad Pertengahan, dan Zaman Modern. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi perkembangan retorika pada periode-periode tersebut.

I. Retorika pada Zaman Yunani Kuno

Retorika di Yunani Kuno memiliki perbedaan dalam pemakaian gaya bahasa dan hubungannya dengan moral serta pendidikan. Plato menganggap retorika penting dalam persiapan menjadi pemimpin. Retorika memberi kemampuan penggunaan bahasa yang baik. Plato mendirikan sekolah falsafah bernama 'akademia'. Pada masa Yunani, retorika mencapai puncak keemasannya karena keberadaan orang Yunani yang merantau dan memiliki waktu luang untuk pengembangan seni dan filsafat. Pada saat itu, pula ilmu pengetahuan berkembang untuk mencari kebenaran.

II. Retorika pada Abad Pertengahan

Selama Abad Pertengahan, retorika tetap relevan, meskipun dalam konteks yang berbeda. Pada masa ini, gereja Katolik Roma memiliki pengaruh besar dalam masyarakat. Retorika digunakan untuk menyampaikan ajaran agama dan meyakinkan umat tentang kebenaran iman. St. Agustinus adalah salah satu tokoh yang berperan penting dengan karyanya yang berjudul "De Doctrina Christiana" yang membahas tentang retorika dalam konteks keagamaan.

III. Retorika pada Zaman Modern

Retorika zaman modern dimulai pada abad ke-17 dan dikenal tokohnya Oliver Cromwell, Lord Bollingbroke, Winston Churchill, Adolf Hitler, Jean Jaures, dan Abraham Lincoln. Pada abad ke-20, retorika mengalami pergeseran ke arah aliran epistemologis yang menekankan proses psikologis dan pengkajian retorika klasik dalam sorotan perkembangan psikologi kognitif. George Campbell menelaah retorika dengan pendekatan psikologi fakultatif yang mencakup pemahaman, memori, imajinasi, perasaan, dan kemauan manusia.

Secara keseluruhan, retorika telah mengalami perkembangan yang signifikan sepanjang sejarahnya. Dari zaman Yunani Kuno hingga zaman modern, retorika terus berkembang dan beradaptasi dengan perubahan zaman. Meskipun konteks dan tujuannya mungkin berbeda, retorika tetap menjadi alat penting dalam berkomunikasi, mempengaruhi, dan meyakinkan orang lain.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun