Mohon tunggu...
Cyprianus Bekoua Moron
Cyprianus Bekoua Moron Mohon Tunggu... Guru - Sharing Knowledge

Bergerak untuk berdampak

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Catatan Lokakarya Orientasi Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 11 Kabupaten Flores Timur

2 Juli 2024   21:46 Diperbarui: 4 Juli 2024   11:21 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kegiatan lokakarya orientasi Program Pendidikan Guru Penggerak angkatan 11 kabupaten Flores Timur, dilaksanakan pada hari Sabtu, 29 Juni 2024, di aula SMP Santu Yusuf Larantuka, berjalan dengan aman dan lancar.  Kegiatan lokakarya orientasi ini dibagi dalam dua bagian besar,  yakni bagian pertama kegiatan secara terpusat di kelas besar dan pada bagian kedua kegiatan dilaksanakan dalam kelas kecil.. Berhubung jumlah CGP angkatan 11 kabupaten Flores Timur berjumlah 60 orang dan terdapat 12 PP, maka ada 4 kecil yang di bentuk yakni kelas A, kelas B, kelas C dan kelas D, dengan setiap kelas beranggotakan 15 CGP dengan 3 pengajar praktik.

Kegiatan di kelas besar ini, melibatkan 57 calon guru penggerak angkatan 11 karena terdapat 3 CGP yang berhalangan hadir, hadir juga  para kepala sekolah dari masing-masing CGP. Selain itu kegiatan di kelas besar ini, melibatkan pengawas dan juga utusan dari Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Flores Timur. Pada bagian pertama ini, terlaksana 5 sesi kegiatan yakni pembukaan, perkenalan diri dalam bentuk permainan, kesepakatan kelas, harapan dan kekhawatiran dan perjalanan calon guru penggerak. Pada bagian ini, semua Pengajar Praktik saling berkolaborasi dengan berbagi peran. Adapun dalam bagian pertama ini, produk yang dihasilkan adalah kesepakatan kelas, harapan dan kekhawatiran CGP, harapan dan kekhawatiran kepala sekolah dan pengawas, dan juga kesepakatan peran guru dan kepala sekolah. Dengan aktivitas pada bagian ini, calon guru penggerak dan para tamu undangan semakin mengenal ekosistem belajar di program pendidikan guru penggerak, dan juga mengetahui alur pendidikan guru penggerak dan kompetensi lulusan seorang guru penggerak, sehingga setiap unsur-unsur pendukung terkhusus kepala sekolah, akan membuat kesepakatan peran dalam mendukung proses pendidikan guru penggerak bersama Calon Guru Penggerak.

Sesi Foto bersama setelah lokakarya orientasi di kelas kecil
Sesi Foto bersama setelah lokakarya orientasi di kelas kecil

Pada bagian kedua, kegiatan dilaksanakan di kelas kecil dan pada pembagian kelas saya bergabung di kelas B bersama dua rekan pengajar praktik yakni Ibu Yuliana Paula Perasa De'Ornay dan Pak Yohanes Juan  Kwen, bersama 15 CGP yang pengajar praktiknya adalah kami bertiga. Kegiatan di kelas kecil ini, dilaksanakan setelah selesai istirahat makan siang, dan terdapat 4 sesi  yang harus dijalankan dalam aktivitas di kelas kecil yakni aktivitas pertama mengidentifikasi diri dengan mengisi lembar asesmen mandiri, dilanjutkan dengan CGP mengevaluasi kompetensi diri berdasarkan kompetensi guru penggerak dengan mengisi lembar evaluasi diri guru penggerak. Setelah mengidentifikasi diri, dan mengevaluasi diri pada aktivitas kedua CGP akan membuat rencana pengembangan diri dengan mengisi format rencana pengembangan diri yang telah disiapkan. Sebelum mengakhiri sesi belajar dalam lokakarya orientasi pada sesi ketiga CGP akan dikenalkan dengan sistem pengarsipan dokumen secara digital di google drive dan membuat portofolio digital sebagai rekam jejak digital proses pendidikan seorang calon guru penggerak selama 6 bulan. Di akhir sesi belajar pada kegiatan lokakarya orientasi ini, CGP juga diberi kesempatan untuk merefleksikan proses belajar dengan menjawab pertanyaan baik secara langsung maupun menuliskan di lembar sticky notes yang dibagikan dan menempelkannya pada papan plano. Kegiatan lokakarya orientasi ini ditutup dengan doa dan foto bersama. Semua aktivitas pada kelas kecil ini, dijalankan agar CGP dapat mengidentifikasi posisi diri, untuk melihat keunggulan dan kelemahan pada dirinya dan tantangan yang dihadapi sehingga ia dapat membuat rencana pengembangan diri dengan merencanakan strategi dan memanfaatkan segala aset  untuk menggapai indikator keberhasilan.

Dari pengalaman melaksanakan kegiatan lokakarya orientasi bersama rekan-rekan pengajar praktik di kabupaten Flores Timur yang mana kegiatan berjalan dengan baik dan lancar, serta seluruh tujuan belajar tercapai berdasarkan hasil refleksi dari para CGP dan observasi dari pengajar praktik maka saya dapat menyimpulkan bahwa sukses atau tidaknya sebuah kegiatan hal utama adalah kembali kepada diri sendiri atau boleh dikatakan mulai dari diri untuk sadar akan manfaat dari kegiatan dan menjalin kolaborasi dan komunikasi positif dengan semua pihak. Sebagai seorang pengajar praktik dalam kegiatan lokakarya orientasi ini, saya juga belajar banyak hal dari para CGP, para kepala sekolah, dan juga pengawas untuk saling terbuka dan memberanikan diri keluar dari zona nyaman, serta tidak merasa puas dengan prestasi yang sudah ada. Kegiatan lokakarya ini juga membuka ruang pertemanan saya dan dengan semakin banyak teman, semakin bertambah pula ruang untuk saling berkolaborasi untuk meningkatkan kompetensi saya melalui pengalaman belajar guru-guru hebat lainnya.

Ketika membersamai CGP dalam lokakarya orientasi
Ketika membersamai CGP dalam lokakarya orientasi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun