Mohon tunggu...
Cyprianus Bekoua Moron
Cyprianus Bekoua Moron Mohon Tunggu... Guru - Sharing Knowledge

Bergerak untuk berdampak

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.4

9 November 2022   23:53 Diperbarui: 31 Juli 2024   23:41 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan gaya penyelesaian masalah dari pengajar praktik saya pak Ferdi Tokan ini membuat saya menjadi bangkit lagi untuk melanjutkan visi saya menjadi guru penggerak pemimpin perubahan. Dan hingga refleksi ini saya buat pada modul 1.4 pada aktivitas 1.4.a.9.1 terkait aksi nyata yang belum saya tuntaskan sedangkan modul 2.1  aktivitas 2.1.a.8 Koneksi antar materi dan 2.1.a.9 aksi nyata. 

Ketiga tugas ini sedang dalam proses penyelesaian dan diupayakan untuk selesai sebelum batas waktu yang di tentukan.

Setelah merefleksikan kembali persoalan yang saya alami dan proses penanganan yang dilakukan oleh fasilitator dan pengajar praktik, setelah mempelajari modul 1.4 saya menyadari secara penuh bahwa disaat itu pak Herman Nggili sebagai fasilitator dan pak Ferdi Tokan sebagai pengajar praktik sedang menjalankan fungsi kontrolnya sebagai manajer. 

Pendekatan yang digunakan dalam penyelesaian masalah yang saya hadapi juga menerapkan pendekatan segitiga restitusi  dengan membangun keyakinan bersama untuk tetap fokus dan komitmen menyelesaikan pendidikan guru penggerak ini.

Belajar dari pengalaman ini dan berlandaskan pada apa yang telah saya pelajari dalam modul 1.4  saya berkesimpulan bahwa pentingnya menanamkan budaya disiplin positif melalui keyakinan-keyakinan yang dibuat dan disepakati bersama, sehingga apa yang di jalankan atas dasar tanggung jawab, bukan karena takut atau karena ingin mendapat penghargaan atau pujian. 

Dalam menumbuh kembangkan budaya positif, setiap orang dalam bertindak sudah tentu pasti mempunyai tujuan tertentu, tujuan mendasar dalam tindakannya itu adalah memenuhi kebutuhan dasarnya, yakni kebutuhan bertahan hidup, kebutuhan akan kasih sayang, kebutuhan akan pengakuan dan kemampuan, kebutuhan akan pilihan dan kebutuhan akan kesenangan. 

Tindakan yang dilakukan bisa positif dan juga negatif. Tindakan negatif terjadi akibat tidak terpenuhnya kebutuhan dasar tersebut. 

Agar solusi yang diambil dari sebuah tindakan memenuhi kebutuhan dasar tersebut hendaknya perlu adanya pemahaman terkait 5 fungsi kontrol dan penggunaan pendekatan segitiga restitusi dalam menemukan solusi atas sebuah tindakan.

Situasi yang saya alami dan materi yang saya pelajari mengingatkan saya akan pentingya sebuah keyakinan yang dirancang dan disepakati secara bersama serta berupaya untuk menjalankan fungsi kontrol manajer dengan menerapkan pendekatan segitiga restitusi dalam mencari solusi atas tindakan negatif dengan terlebih dahulu menganalisis kebutuhan dasar manusia yang belum di penuhi sebagai sebab dari tindakan tersebut.

Demikian gambaran refleksi dwi mingguan pada modul 1.4 dalam pendidikan guru penggerak angkatan 6 ini. Salam dan bahagia. 

Cyprianus Bekoua Moron

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun