aku datang. bilang:
ini ada beberapa entah apa yang dibuat hanya untuk ada, ingin ada.
hanya kata-kata, yang beberapa, karena takut dosa, tak berani aku
membebaninya dengan makna. itu saja.
maaf, kalau tak indah. nyaris sampah … atau memang sudah?
ah, sudahlah.
..
lalu kamu:
dosa apa? lagipula, tidakkah kau lupa akan sperma-spermanya
yang membuahi sel rasa? mengapa kau hianati dia?
lagilagi lagipula, tidakkah kau lihat keranjang di depan? sudah penuh
sampai rubuh
..
lagi aku bilang:
dosa, dada.
ini juga rasa, jadi rasa juga bisa, ...rasanya.
keranjang di depan? iya, rubuh.
..
lagi kamu:
seperti sudahmu, sudahlah.
..
aku bersiap pamit pulang, saat kusadari
ada racun di teh yang kuminum tadi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H