Para pengunjung menyesaki titik-titik di sepanjang jalan Malioboro, terutama di sekitar Kampung Ketandan dan Titik Nol Kilometer. Mereka menanti lewatnya rombongan karnaval. Dragon Festival yang dilaksanakan di sepanjang Jl Malioboro mendapatkan apresiasi yang besar dari para warga dan peserta. Seorang warga Jogja yang ikut berdesakan di depan gapura Ketandan mengaku rela berjubel demi menonton acara yang digelar setahun sekali ini. Ia bahkan sudah berada sejak sore hari. Meski harus susah payah menahan posisinya di deretan terdepan, Ia mengatakan tak menjadi masalah demi event satu tahunan itu. “Jarang-jarang soalnya, sekalian anak saya juga belum pernah lihat karnaval naga, tahun lalu kelewatan soalnya,” ujarnya.
Jogja Dragon Festival 2014
Foto Lebih lengkapnya bisa dilihat DISINI.
Sang naga meliuk-liuk gagah, menyisir jalanan di malam itu. Beberapa kali badannya berkelebat cepat hingga mengaburkan corak sisiknya yang penuh warna-warni. Gerakan gesit, dan kebersamaan dalam membuat sang Naga hidup, menari-nari di sepanjang Jl. Malioboro hingga titik nol kilometer. Banyak sekali kolaborasi dan kreatifitas yang disajikan hingga para penonton tak ingin beranjak untuk terus menikmati pentas tersebut.
Foto Lebih lengkapnya bisa dilihat DISINI.
Festival ini diikuti oleh 13 kelompok Liong yang merupakan puncak dalam urutan acara Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta (PBTY). Tahun 2014 ini PBTY merupakan penyelenggaraan yang ke 9 dengan mengangkat tema "Melestarikan Budaya Meneguhkan Ke-Indonesia".
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H