Ki Kasmin G merupakan seorang dalang wayang kulit gaya Surakarta yang menggelar pementasan wayang di Museum Wayang Jakarta, dengan lakon "Gatutkaca Wisuda". Pada 24 September 2023. Pementasan ini berlangsung kurang lebih 2 jam.
Selama dua jam Ki Kasmin G duduk bersila sambil berkonsentrasi penuh memerankan puluhan tokoh wayang dengan suaranya. Kondisi itu tentu menguras tenaga dan juga fokus. Namun, tubuh Ki Kasmin G tetap bugar hingga mampu menyelesaikan pementasannya.
Menurut Ki Kasmin G, ketahanan fisiknya selama pentas panjang wayang semata-mata karena karunia Yang Maha Kuasa. Ia meyakini, selain berbekal pengalaman bertahun-tahun, daya tahan tubuhnya juga didukung energi gaib yang datang dari leluhur yang senantiasa melindunginya selama pentas.
Kondisi itu dirasakan oleh sebagian besar dalang pewayangan tradisional Jawa. Mereka yakin, selain latihan rutin dan persiapan matang, ada kekuatan supranatural yang membuat badan tetap fit dan pikiran tetap fokus selama berjam-jam mementaskan wayang.
Berdasarkan studi terbaru, ada dua teori yang memperkuat anggapan tentang adanya energi gaib penjaga stamina para dalang, yakni:
- Teori Energi Prana
- Dr. Hastam (2021) menjelaskan prana atau energi supernatural yang datang dari alam semesta bisa diserap tubuh manusia untuk menambah vitalitas. Kondisi sakral pertunjukan wayang memungkinkan energi prana mengalir deras ke tubuh dalang
- Teori AutosugestiÂ
- Wahyudi (2022) melalui penelitiannya membuktikan autosugesti atau sugesti diri sendiri yang kuat bisa memengaruhi performa fisik dan mental seseorang secara drastis. Para dalang melakukan sugesti positif terhadap kemampuan diri sendiri.
Dengan adanya dua teori di atas, maka dapat dikatakan bahwa ketahanan tubuh luar biasa para dalang wayang dalam pentas panjang bukan semata karena olahraga atau gizi seimbang. Ada dimensi energi supernatural dan kekuatan spiritual yang ikut berperan menjaga stamina sang dalang.
Demikian uraian mengenai kekuatan supranatural di balik ketahanan tubuh luar biasa Ki Kasmin G selaku dalang wayang kulit gaya Surakarta yang mampu pentas selama dua jam dalam pementasan wayang lakon Gatutkaca Wisuda. Tradisi meyakini energi gaib yang melindungi para dalang ini turut menjaga keharmonisan pertunjukan wayang sehingga layak untuk dilestarikan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H