Mohon tunggu...
Margaretha Cynthia
Margaretha Cynthia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Siber Asia

Mahasiswa PJJ Komunikasi UNSIA dan Merchandiser Fashion Retail

Selanjutnya

Tutup

Beauty

Veronica Nadia: Awareness sebagai Tantangan Berbisnis

6 Juli 2022   11:31 Diperbarui: 6 Juli 2022   12:54 303
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apa yang terbesit dibenakmu ketika mendengar tentang baju bikini atau lingerie? Jika dulu dianggap tabu untuk diumbar, saat ini bikini atau swimsuit bisa menjadi salah satu daya tarik fashion tersendiri terutama dikalangan anak muda saat ini. Femme Fatale salah satu produk lokal asli Indonesia yang menjadi brand swimsuit atau lingerie yang sedang naik daun.Bahkan tidak jarang para artis memesan produk swimsuit Femme Fatale seperti Jessica Iskandar dan Tara Basro

Veronica Nadia, wanita berusia 29 tahun ini adalah owner dari Femme Fatale.Berawal dari lulusan sekolah fashion Esmod Jakarta dengan fokus dibidang Lingerie, ia menciptakan desain lingerie yang cocok dengan standar size wanita Asia pada umumnya.Ide ini dia temukan saat dia mencoba membeli lingerie dari produk luar negeri dan tidak ada yang fit dengan size tubuh yang dia miliki,yaitu Asia standar size.

Kerap dipanggil Vero ini menjelaskan bahwa tidak mudah ia menjalani bisnis ini pada awalnya jika bukan dari dukungan keluarga dan kerabat dekatnya.Ia mengatakan “tantangan terberat dari menjalani bisnis sebenernya awareness , I spoke about this before in my platform , as a small business owner awalnya it’s very difficult to make people aware of my brand , people tend to spend money on marketing fee to expand but for me I prefer to invest on developing the quality of my production , yang jadinya it took more time for people to know , I guess because of that my maketing strategy dulu lebih ke mouth to mouth promotion , they buy – they like – they told their friends – their friends buy and so on dan sekarang keluarganya bangga dengan pencapaian yang saya miliki saat ini dengan yang tadinya sangat berat untuk mempercayai dirinya untuk membangun bisnis lingerie ini. “conservative culture in Asian Family is a real thing” tapi bersyukur dia mempunyai keluarga yang tidak melarang untuk ia mengeksplorasi dan mewujudkan mimpi dengan mempunyai brand lingerie sendiri.

Dunia fashion menjadi hal yang Vero impikan sejak kecil.Sejak duduk dibangku taman kanak-kanak ia mempunyai cita-cita menjadi seorang desainer bukan dokter , astronot , atau presiden.Sepulang sekolah Vero selalu menonton acara fashion di televisi dan kerap sering menggambar, hal tersebut telah menjadi passion-nya sejak dini.Penyuka film Cinderella ini mempunyai pemikiran yang berbeda,ia ingin menjadi Ibu Peri yang dapat meyakinkan orang lain untuk menjadi percaya diri sehingga dapat menciptakan sesuatu dan membuat orang merasa dirinya cantik dan percaya diri.

Apa pendapat Vero mengenai Patriarki di Indonesia? “I don’t take literal words that doesn’t implied in my life such as Indonesia Negara Patriaki, menurut aku the problem is education and respect towards other human beings, before ngomongin patriaki, kita ngomongin jadi manusia dulu saja, kalau kita di lingkungan yang tidak menghargai suara kita atau kerja keras kita , baik itu keluarga atau lingkungan kerja / pertemanan , anda salah tempat.Beranikan diri untuk pindah atau keluar dari lingkaran tersebut.Karena ketika mereka tidak mampu menghargai kamu, kamu harus mengerti bahwa edukasi mereka terbatas, relakan dan pindah . ketika kamu menemukan support system dan healthy surroundings menurut saya Patriaki itu tidak terjadi. Hukum itu ada dan jelas, ketika kita memiliki attitude yang baik namun tidak pernah takut untuk belajar dan bersuara, disiplin aku rasa treatment pun akan berbeda. When there is result, you will gain respect, when there is no result do not expect to be respected”.

Vero baru saja mengadakan private fashion show Femme Fatale 26 Juni 2022 yang lalu ini mengusung tema SELF // IDENTITY dengan meluncurkan koleksi-koleksi terbaru dengan mengusung konsep dari 5 SENSE yaitu Sight, Hearing, Smell, Touch, dan Taste. Koleksi terbaru ini dapat kalian temukan diwebsite www.Femmefatale.co.id atau bisa juga melalui Instagram @femmefatale.leveronicas. Vero tidak menghiraukan pendapat orang tentang pakaian lingerie yang tabu untuk diperlihatkan dimedia sosial bahkan ia mengatakan “You will find your community as long as you keep looking”

Apakah anda pernah mengalami diskriminasi oleh orang sekitar karna menjual produk pakaian ini? “Malah datangnya dari ayah sendiri sebenernya di awal, I still remember his concern tentang baju sexy. I get it because he is a man and he knows how men thinks kan. jadi he just being protected, but I don’t let it get into my mind that much, buktinya after 7 years he finally see other people very supportive and he starting too, better late than never kan , it’s just parents being parents , other than that no “

Femme Fatale apa yang menjadi rencana selanjutnya? Vero menuturkan bahwa ia tidak dapat memastikan untuk saat ini karna ia merupakan tipe orang yang akan bertindak tanpa memberitahukan apapun dan orang akan melihat hasilnya nanti.Jika memungkin ia ingin membuka toko offline sendiri.

Saat ini Vero juga bekerja disalah satu perusahaan fashion retail sepatu yang berasal dari Singapore.Brand tersebut adalah PEDRO. PEDRO sendiri berada dinaungan PT.Kurnia Ciptamoda Gemilang.Dan Vero disini sebagai seorang Merchandiser Manager dari brand PEDRO itu sendiri.Jika orang lain hanya fokus pada bisnis yang ia tekunin,tidak dengan Vero.Ia sebagai seorang wanita muda ingin mengeksplore apapun yang ia miliki yakni sebagai BOSS di Femme Fatale dan sebagai Merchandiser Manager di perusahaan retail.Ia menyadari bahwa ia tidak ingin menjadi orang yang tidak responsible dengan tubuhnya,jiwa,dan pikirannya.Ia belajar dari awal bagaimana menjadi seorang karyawan, belajar dengan tim lainnya, ataupun sharing ilmu yang dia miliki.Benefit yang dia dapatkan dari menjadi pekerja di perusahaan adalah bangun pagi tentunya.Dan terlebih lagi ia memiliki rasa respect terhadap yang lain dan work habit yang menjadi healthy habit.

Vero pencinta yoga ini menuturkan bahwa era digitalisasi saat ini sangatnya menguntungkan dan banyak ilmu yang bisa kita dapatkan terutama bagi kaum Generasi Z.Ia menyukai betapa kerennya Gen Z yang open minded yang bisa mengubah toxic conservative minds karna kaum Baby Boomers. Vero tidak setuju dengan pandangan orang mengenai streotip ketika wanita tidak bisa menjadi pemimpin sebaik pria.Bahwa saat ini begitu banyak pemimpin wanita yang begitu hebat yang dapat menjadi leader yang baik.

Adakah pesan yang ingin disampaikan untuk generasi Z saat ini terutama untuk wanita di Indonesia? “Be you, be honest, be discipline, go reach your dream. it’s not you who cannot have it, it’s your surroundings lack of capabilities that make them think you are just the same.”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Beauty Selengkapnya
Lihat Beauty Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun