AFTA (ASEAN Free Trade Area) adalah kawasan perdagangan bebas yang ditandatangani oleh negara – negara ASEAN untuk mendukung produk lokal di semua negara ASEAN. AFTA ditandatangani pada tanggal 28 Januari 1992 di Singapura. AFTA pada awalnya memiliki 6 anggota, yaitu Indonesia, Brunei Darussalam, Thailand, Malaysia, Filipina dan Singapura. Indonesia memiliki SDM yang besar yaitu jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2013 diperkirakan mencapai 250 juta jiwa dengan pertumbuhan penduduk 1,49 persen pertahun. Indonesia pun memiliki sumber daya alam yang tak kalah banyaknya bila dibandingkan dengan negara - negara lain. Dengan melimpahnya sumber daya manusia dan sumber daya alam di Indonesia, seharusnya kita mampu bersaing dengan negara – negara ASEAN lainnya. Namun pada kenyataannya, kualitas SDM kita masih kalah jauh dengan Malaysia, Singapura dan negara – negara Asia lainnya. Pertumbuhan pengusaha di Indonesia pun sedikit, yaitu hanya sekitar 0,18 persen atau 2,38 juta penduduk Indonesia. Hal ini dikarenakan pola pikir masyarakat yang masih berkutat pada model lama yaitu selesai kuliah harus mencari kerja, bukan menciptakan lapangan pekerjaan. Sedangkan makanan pokok, yaitu beras masih mengimpor dari negaraThailand , Vietnam dan India. Untuk masalah produk, kebanyakan masyarakat Indonesia masih memilih produk luar negeri bukan produk dalam negeri. Jika AFTA benar-benar akan diberlakukan pada tahun 2015 mendatang, produk Indonesia tidak akan mampu bersaing dengan produk – produk lainnya, seperti produk dari China yang umumnya memiliki harga yang lebih murah dibandingkan produk – produk lainnya. Jika Indonesia ingin bersaing dalam AFTA 2015, maka kita harus meningkatkan kualitas produk buatan dalam negeri dan mengajak masyarakat untuk mencintai produk dalam negeri serta meningkatkan pertumbuhan pengusaha di Indonesia.
Sumber :
1.http://economy.okezone.com/read/2012/10/15/320/704303/indonesia-tak-cuma-bermimpi-miliki-2-pengusaha
3.http://en.wikipedia.org/wiki/ASEAN_Free_Trade_Area
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H