Mohon tunggu...
Cynthia Eka Utami Putri
Cynthia Eka Utami Putri Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Senang menulis. Mahasiswi Fakultas Farmasi Universitas Pancasila. Twitter : @cynthiaeka

Selanjutnya

Tutup

Money

Peluang dan Hambatan Indonesia menghadapi AFTA 2015

17 Maret 2014   13:18 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:51 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

AFTA (ASEAN Free Trade Area) adalah kawasan perdagangan bebas yang ditandatangani oleh negara – negara ASEAN untuk mendukung produk lokal di semua negara ASEAN. AFTA ditandatangani pada tanggal 28 Januari 1992 di Singapura. AFTA pada awalnya memiliki 6 anggota, yaitu Indonesia, Brunei Darussalam, Thailand, Malaysia, Filipina dan Singapura. Indonesia memiliki SDM yang besar yaitu jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2013 diperkirakan mencapai 250 juta jiwa dengan pertumbuhan penduduk 1,49 persen pertahun. Indonesia pun memiliki sumber daya alam yang tak kalah banyaknya bila dibandingkan dengan negara - negara lain. Dengan melimpahnya sumber daya manusia dan sumber daya alam di Indonesia, seharusnya kita mampu bersaing dengan negara – negara ASEAN lainnya. Namun pada kenyataannya, kualitas SDM kita masih kalah jauh dengan Malaysia, Singapura dan negara – negara Asia lainnya. Pertumbuhan pengusaha di Indonesia pun sedikit, yaitu hanya sekitar 0,18 persen atau 2,38 juta penduduk Indonesia. Hal ini dikarenakan pola pikir masyarakat yang masih berkutat pada model lama yaitu selesai kuliah harus mencari kerja, bukan menciptakan lapangan pekerjaan. Sedangkan makanan pokok, yaitu beras masih mengimpor dari negaraThailand , Vietnam dan India. Untuk masalah produk, kebanyakan masyarakat Indonesia masih memilih produk luar negeri bukan produk dalam negeri. Jika AFTA benar-benar akan diberlakukan pada tahun 2015 mendatang, produk Indonesia tidak akan mampu bersaing dengan produk – produk lainnya, seperti produk dari China yang umumnya memiliki harga yang lebih murah dibandingkan produk – produk lainnya. Jika Indonesia ingin bersaing dalam AFTA 2015, maka kita harus meningkatkan kualitas produk buatan dalam negeri dan mengajak masyarakat untuk mencintai produk dalam negeri serta meningkatkan pertumbuhan pengusaha di Indonesia.

Sumber :

1.http://economy.okezone.com/read/2012/10/15/320/704303/indonesia-tak-cuma-bermimpi-miliki-2-pengusaha

2.http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/13/07/17/mq2oy6-2013-penduduk-indonesia-diperkirakan-250-juta-jiwa

3.http://en.wikipedia.org/wiki/ASEAN_Free_Trade_Area

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun