Pernahkah kamu berpikir berapa banyak video yang terunggah di Youtube tiap saatnya? Menurut sebuah artikel dalam laman Fortune Lords, tiap menitnya terdapat 300 jam video yang terunggah alias ada 30 video terunggah dengan asumsi durasi video adalah 10 menit. Bayangkan dalam sehari akan ada berapa banyak video yang terunggah untuk berkompetisi mendapat viewerterbanyak.
Sang pengunggah pun perlu memeras otaknya lebih ekstra supaya user Youtube tertarik untuk melihat video yang ia buat. Dalam hal ini terdapat 2 jenis pengunggah, pengunggah yang cerdas dan pengunggah yang licik. Pengunggah yang cerdas akan berusaha memberikan konten yang terbaik dengan memikirkan visualisasi yang terbaik pula supaya pesan yang coba disampaikan bisa tersalurkan dengan baik. Namun, bagi pengunggah licik baginya jumlah vieweradalah yang utama sehingga ia akan menggunakan judul bombastis sehingga bisa jadi clickbaituntuk videonya. Padahal setelah ditonton video tersebut hanyalah slideshowfoto dengan narasi dari suara mbak gugel yang benar-benar terdengar seperti robot. Lalu sebenarnya video dengan konten yang baik itu seperti apa sih?
Good Video
Video yang baik tentunya memiliki konten yang bermanfaat bagi viewer tapi kita juga tak boleh lupa akan visualisasinya. Konten yang bermanfaat namun tidak didukung dengan visualisasi yang baik maka sama saja nol.
Video itu diunggah dalam channel Youtube milik Ted yang rutin mengunggah berbagai video dari berbagai pembicara yang mengisi konferensi yang di adakan oleh Ted. Memiliki durasi 14 menit, video itu menjelaskan bagaimana caranya menghasilkan uang tanpa pekerjaan di masa depan. Konten dari video ini tentunya sangat bermanfaat bagi kita semua dan materi juga disampaikan oleh orang yang mumpuni pula. Mari kita coba liat video berikut ini.
Video ini bercerita mengenai bagaimana penerapan UBI (Universal Basic Income) kepada masyarakat. Apakah nantinya ketika sistem ini diterapkan apakah masyarakat akan menjadi malas bekerja atau malah lebih produktif. Kedua video diatas sama-sama membahas mengenai ekonomi dimana pokok bahasan tersebut cukup berat untuk dicerna oleh orang awam dan keduanya mencoba untuk menjabarkan topik tersebut supaya dapat dipahami oleh masyarakat.
Video pertama diunggah pada 16 November 2017 dan memiliki jumlah view sebanyak 454.723 sedangkan video kedua diunggah pada 7 Desember 2017 dan memiliki jumlah view sebanyak 2.638.096.
Keduanya pun juga memiliki perbedaan dalam hal visualisasi konten, video pertama hanya menampilkan sang speaker berbicara mengenai materi sambil sesekali menampilkan slide materi sedangkan video kedua menggunakan video animasi yang menarik dan juga narasi penjelasan yang runut serta menggunakan analogi sehingga kita bisa memahami konteks yang dibicarakan.
 Jika dibandingkan, topik video pertama memiliki topik yang lebih ringan daripada topik video kedua namun ternyata video kedua memiliki jumlah view yang lebih banyak padahal diunggah sebulan lebih lama daripada video pertama.
 Hal ini membuktikan bahwa seberapa baik konten jika tidak disertai dengan visualisasi yang baik maka tidak akan menarik perhatian para user untuk melihat video kita. Sehingga hal ini dapat menjadi pelajaran bagi para content creator untuk lebih memperhatikan konten mereka dari segi visual supaya video mereka dapat dinikmati oleh masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H