Jadi saat ini media sudah mengalami perubahan yang menghadirkan tantangan baru bagi para pekerja media, yakni trans-mediality. Trans-medialitymerupakan perubahan konten media seiring dengan bentuk medianya dimana saat ini layar yang kita lihat menjadi semakin kecil. Saat seseorang menggunakan konsep “new media” dalam pikirannya terbayang akan sebuah media yang kekinian namun konsep tersebut masih sangat abstrak sehingga disinilah konsep “digital media” muncul sebagai pembeda antara analog dan digital.
KARAKTERISTIK NEW MEDIA
Berikut merupakan beberapa karakteristik dari new media (Lister, dkk, 2009, hal. 13-44), yaitu :
1. Digital: Proses digital tadi bisa disebut sebagai digitalisasi yang menciptakan sebuah kondisi untuk menginput data dalam jumlah besar yang dapat diakses dengan cepat serta dengan rating perubahan data yang cepat juga yang didukung dengan koneksi wireless antara komputer dan server dan ke jaringan.
2. Interaktivitas: Dulu media menawarkan konsumsi media yang pasif sedangkan kini media memberikan interaktivitas yang memberikan keterlibatan lebih kepada user dimana user memiliki pilihan lebih sehingga di new media audiens menjadi “user/pengguna” bukannya “viewer/penonton”.
3. Hypertextual : Hyperteks adalah sebuah koneksi web yang membuar user dapat menjelajah dengan alat bantu navigasi berupa link. Teknologi seperti ini menawarkan ide bahwa lokasi data pasti memiliki link yang dapat diakses dari lokasi lain yang dibangun didalamnya sehingga aspek ini dapat menciptakan interaktivitas.
4. Network: New media bukan lagi media massa dimana pesan yang dikirimkan terbatas kepada khalayak ramai yang homogen namun new media membuat audiensnya menjadi semakin selektif karena mereka bisa memilih sendiri pesan mana yang akan mereka terima. Semua jenis forum online merupakan bentuk jaringan (network) yang memiliki skala dan kesulitan yang berbeda dan itu semua dihubungkan oleh jaringan global yakni internet serta bisa diakses tak hanya didekstopberkabel namun juga perangkat lain yang sudah wireless seperti laptop atau smartphone kita.
5. Virtual: Virtual merupakan berbagai aspek keseharian kita tiap hari yang disimulasikan dengan teknologi dengan basis dunia 3D. Artinya virtual bukanlah “bentuk yang tak lengkap dari kenyataan” namun sebagai alternatif dari yang nyata atau mungkin “lebih baik dari kenyataan”. Virtual bukanlah kebalikan dari dunia nyata namun merupakan penggambaran dari apa “yang sebenarnya” nyata dan bukanlah dunia fantasi.
6. Simulated: Konsep virtual dalam dunia digital memiliki hubungan yang dekat dengan simulasi. Sebuah simulasi merupakan tiruan namun bukan sesuatu yang dibuat-buat. Meskipun semua simulasi bukanlah tiruan, namun akan menjadi lebih mudah untuk melihat simulasi sebagai sesuatu daripada melihatnya sebagai representasi dari sesuatu. Intinya simulasi merupakan sesuatu yang nyata dan mereka benar-benar ada serta benar-benar terjadi didunia nyata yang mereka ambil
Referensi :