Mohon tunggu...
Cyndi Dwi Nurlita
Cyndi Dwi Nurlita Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya Cyndi mahasiswi Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Pancasila.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Membahas Mengenai Jurnalis, Jurnalis Video dan Korelasinya dengan Konten Kreator

8 Juni 2023   21:52 Diperbarui: 8 Juni 2023   22:02 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pada hari Kamis, 08 Juni 2023 Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Pancasila X Akurat.co mengadakan acara seminar yang mengusung tema "Menjadi Jurnalis Video Hebat dalam 120 Menit" dengan beberapa pembicara yang luar biasa seperti Dr. Jufri Alkatiri,BA, SS, M.Si.,MA  (Dosen FIKOM UP), Anggia Raniardhy (Kepala Tim Komunikasi Publik LPS), Rizal Maulana  (Wakil Pimpinan Umum Akurat.co) dan Tole Sutrisno (Kreator Video).

Di acara tersebut, pembicara memaparkan materi yang sangat menarik seputar jurnalistik. Menurut bapak Rizal, jurnalis jika dilihat dari sisi aksi artinya pekerjaan bagaimana kita mengumpulkan informasi, mengolah fakta dan melaporkannya secara continue. Lalu jika dilihat dari sisi peran jurnalistik juga memiliki beberapa peran penting didalamnya.

Dilihat dari peran maka jurnalistik memiliki fungsi pertama sebagai memberikan informasi, kedua memberikan edukasi, ketiga kontrol sosial (kontrol terhadap kekuasaan, kontrol terhadap fasilitas atau pun kejadian-kejadian penting), dan yang keempat memberikan hiburan.

Bapak Rizal juga menyampaikan ketika kita menjadi seorang jurnalis atau konten kreator, maka kita perlu memiliki visi dan misi seperti apa yang akan kita lakukan?, mengapa kita ingin menjadi jurnalis?, apa yang ingin dicapai dengan kita masuk kedalam dunia jurnalistik?. Visi jurnalis atau visi di sebuah media itu tidak lepas dari kepemilikan informasi, edukasi, melakukan kontrol dan sebagainya.

Ia juga menambahkan bahwa perkembangan jurnalistik pada saat ini mengalami perubahan yang luar biasa, maka ketika kita ingin terjun menjadi jurnalis harus mempunyai skill tambahan karena tidak cukup hanya dengan memahami dasar-dasar jurnalistik seperti 5W1H atau bisa menulis saja itu tidak akan cukup. Tetapi sekarang perlu juga kita memahami key word (kata kunci) yang menarik, bagaimana menyusun kata, tidak boleh plagiat dimana kita harus mencari isu dan bahan yang original supaya tidak terjadi plagiarisme, membidik audiens, survei konten apa yang banyak dicari atau disukai audiens, dan lain sebagainya. Maka dari itu kita harus terus berlatih.

Kemudian Menurut bapak Jufri, jurnalis video itu merupakan cara penyampaian isi infromasi dengan menggunakan video dan karya yang dihasilkan berupa visual atau gambar. Kemudian seorang jurnalis atau konten kreator ini merupakan orang yang kreatif dan inovatif dimana suatu informasi dapat dikembaangkan, juga seorang jurnalis berpegang pada aturan atau SOP.

Selanjutnya jika kita membahas tentang konten kreator menurut bapak Tole siapa saja bisa menjadi seorang konten kreator dan tidak harus menjadi peran utama atau pelaku utama, dimana kita bisa memaksimalkan orang lain yang mempunyai pontensi, selanjutnya kita buatkan konten lalu dimasukan kedalam platform digital tertentu dan kemudian bisa diakses oleh orang-orang.

Disini ada korelasi atau kaitannya antara menjadi jurnalis dan konten kreator. Menurut bapak Tole jurnalis adalah orang yang melaksanakan tugas-tugas jurnalistik seperti mencari, mengumpulkan berita, mengedit berita, menyusun berita, kemudian menyiarkan bertita tersebut kepada masyarakat. Lalu Jurnalis video itu merupakan orang yang kegiata jurnalistik nya dengan cara merekam. Secara umum konten kreator adalah orang yang membuat konten digital, bisa dalam bentuk tulisan, audio, video yang kemudian menyebarkannya kepada masyarakat melalui platform-platform yang sudah tersedia, jadi sama-sama melakukan atau membuat. Dimana jika seorang jurnalis itu menghasilkan berupa berita, sedangkan konten kreator itu berupa konten digital yang kemudian sama-sama menyebarkannya kepada masyarakat. Secara fungsi dan tujuannya pun hampir sama karena jurnalis itu memberikan informasi, hiburan, edukasi, motivasi dan lainnya. Maka sama dengan konten kreator, secara umum tujuan konten kerator juga memberikan hiburan, informasi, pendidikan, edukasi ataupun motivasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun