Membentuk Karakter
Lao Tzu mengingatkan bahwa pikiran akan menjadi kata-kata, kata-kata akan menjadi tindakan, tindakan membentuk karakter, dan karakter menentukan takdir seseorang. Pemimpin harus menjaga pikirannya karena itu akan mempengaruhi setiap aspek kehidupannya. Keberanian, ketulusan, dan kebijaksanaan adalah fondasi karakter yang akan mengarahkan seorang pemimpin menuju takdirnya.
Mengatasi Kekhawatiran dan Depresi
Menurut Lao Tzu, seseorang yang hidup dalam masa lalu akan cenderung mengalami depresi, sementara mereka yang terus-menerus cemas adalah yang hidup di masa depan. Seorang pemimpin yang bijaksana akan hidup di masa sekarang, tenang dan damai, serta tidak terbebani oleh masa lalu atau masa depan yang tidak pasti.
Kekuatan dalam Kelembutan
Lao Tzu menggunakan metafora air yang lembut namun mampu menembus gunung sebagai gambaran kekuatan kelembutan. Dalam kepemimpinan, seseorang harus menunjukkan kelembutan yang bisa menaklukkan kekerasan. Seorang pemimpin yang fleksibel dan tidak kaku akan lebih mampu bertahan dan berhasil.
Menghindari Kemelekatan
Salah satu kutukan terbesar dalam hidup menurut Lao Tzu adalah merasa tidak puas dan terobsesi untuk memiliki. Pemimpin harus memahami bahwa kemelekatan pada kekuasaan atau harta hanya akan membawa penderitaan. Dengan melepaskan keinginan yang berlebihan, seorang pemimpin dapat mencapai kedamaian dan kesejahteraan yang lebih besar.
Pemahaman tentang Waktu
Lao Tzu menekankan bahwa waktu adalah ciptaan manusia. Ketika seseorang mengatakan bahwa mereka tidak memiliki waktu, sebenarnya itu hanya berarti mereka tidak ingin melakukan sesuatu. Pemimpin yang bijaksana harus memahami bahwa waktu adalah alat yang dapat diatur dan digunakan dengan bijak untuk mencapai tujuan yang lebih besar.
Kualitas Kepemimpinan yang Tidak Terlihat
Lao Tzu menyatakan bahwa pemimpin terbaik adalah mereka yang kehadirannya tidak terasa, sehingga masyarakat merasa telah melakukan segalanya dengan usaha sendiri. Dengan bekerja dari balik layar dan membiarkan masyarakat berperan aktif, seorang pemimpin menciptakan kemandirian dan kesadaran akan kemampuan mereka sendiri.
Kepercayaan
Kepercayaan adalah aspek penting dalam kepemimpinan. Seorang pemimpin yang tidak dapat dipercaya tidak akan mendapatkan kepercayaan dari masyarakat. Begitu pula, seorang pemimpin yang tidak mempercayai masyarakatnya hanya akan membuat mereka tidak dapat dipercaya. Kepercayaan timbal balik antara pemimpin dan pengikut adalah dasar bagi masyarakat yang harmonis dan efektif.
Hukum dan Kebebasan
Lao Tzu menekankan bahwa semakin banyak hukum dan peraturan diciptakan, semakin banyak pula pelanggaran yang akan terjadi. Kebebasan dan kepercayaan pada masyarakat adalah lebih baik dibandingkan mengatur setiap aspek kehidupan mereka. Dengan demikian, masyarakat dapat berkembang secara alami tanpa tertekan oleh peraturan yang berlebihan.
Ajaran kepemimpinan Lao Tzu mengajarkan kita untuk menjadi pemimpin yang rendah hati, sederhana, dan tidak terlalu mengontrol. Dia menekankan pentingnya kejelasan, kesederhanaan, keseimbangan, dan kepercayaan dalam memimpin. Kepemimpinan bukanlah tentang menunjukkan kekuasaan, tetapi tentang membantu masyarakat menemukan kekuatan dalam diri mereka. Ajaran ini sangat relevan bagi pemimpin modern yang ingin membangun masyarakat yang mandiri dan harmonis.
 Daftar Pustaka
1. Lao Tzu, Kepemimpinan, dokpri Prof Apollo
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H