Mohon tunggu...
CYLLA ALLEYSYA
CYLLA ALLEYSYA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

ISFP girl

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pengangguran Sarjana di Indonesia

1 Juli 2023   16:51 Diperbarui: 1 Juli 2023   16:56 266
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Momen ketika banyak mahasiswa menerima ijazah yang telah mereka raih dengan susah payah menandakan dimulainya babak baru yang penuh dengan peluang dan ambisi yang tak terbatas. Namun, seiring dengan kenyataan yang ada, beberapa dari mereka menghadapi kendala yang cukup sulit, yaitu pengangguran.

Lulusan sarjana dan diploma mendominasi grafik pengangguran di Indonesia dengan jumlah mencapai 12 persen. Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Tenaga Kerja (Menaker) Ida Fauziyah seusai menghadiri upacara wisuda anaknya.

Banyak lulusan sarjana yang memulai jalur akademis mereka dengan harapan besar, memimpikan pencapaian profesional, karier yang memuaskan, dan stabilitas keuangan. Mereka berpikir bahwa hasil kerja keras mereka pasti akan menghasilkan banyak tawaran pekerjaan. Namun, kenyataannya bisa sangat berbeda.

Beberapa bulan pertama setelah kelulusan bisa menimbulkan emosi rollercoaster. Kegembiraan yang dirasakan perlahan memudar seiring dengan kesadaran bahwa mendapatkan pekerjaan tidak semudah yang dibayangkan. Dalam mencari pekerjaan, para lulusan baru harus menghadapi tantangan seperti pasar kerja yang sangat kompetitif, kurangnya pengalaman, dan situasi yang mengintimidasi karena membutuhkan pengalaman untuk mendapatkan pengalaman.


Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan pengangguran. Pertama, rendahnya kesadaran lulusan untuk membuka lapangan kerja. Rasa takut akan mengambil risiko menjadi penghalang bagi lulusan untuk membuka lapangan kerja dan lebih memilih menjadi pekerja. 

Kedua, adanya diskriminasi. Diskriminasi yang dilakukan perusahaan seperti mengutamakan ras, gender, disabilitas, dan universitas tertentu dalam merekrut pekerjanya. Hal tersebut membuat para lulusan menyerah dan lebih memilih menganggur.

Dari hasil survei dan Focused Group Discussion yang dilaksanakan President University, kebutuhan perusahaan dalam merekrut lulusan sarjana, yaitu: pengalaman kerja, kemampuan bahasa inggris, dan penampilan.

1. Pihak universitas perlu menyediakan jalan untuk lulusannya melalui program magang kerja. Program magang tersebut akan membuat lulusan mengerti akan dunia kerja yang berbeda dengan dunia perkuliahan. Dengan program magang juga dapat membuka peluang lulusan akan direkrut oleh perusahaan tempat mereka magang.

2. Mampu berbahasa inggris menjadi suatu keharusan dalam syarat perekrutan pekerja. Hal ini dibutuhkan untuk bersaing dengan tenaga kerja asing dan guna memenuhi kebutuhan perusahaan berskala nasional maupun internasional.

3. Menjaga penampilan dapat menjadi nilai tambah bagi lulusan. Perusahaan akan lebih tertarik kepada lulusan dengan penampilan yang rapi dan bersih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun