Mohon tunggu...
Cyber Komodo
Cyber Komodo Mohon Tunggu... wiraswasta -

Hanya ingin melihat Indonesia lebih WARAS!!!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kisah Sail Komodo 2013 & Rumah Pintar di Labuan Bajo

15 September 2013   00:06 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:53 640
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Siang tadi sama seperti hari-hari lain bagi saya yg selalu bangun terlambat karena begadang. Setelah cuci muka saya melangkahkan kaki ke depan rumah yg begitu ramai dan penuh dengan kendaraan. Labuan Bajo dalam keadaan sibuk dikarenakan hari ini adalah hari puncak dari event Sail Komodo 2013. Berhubung perut saya lapar, saya fokuskan mencari makan terlebih dahulu. Sambil makan saya menonton siaran Sail Komodo 2013 yg di tayangkan TVRI secara langsung. Walaupun kadang sinyalnya terputus tapi kami yg duduk di depan TV sangat antusias menantikan potongan-potongan siaran tersebut, namun tiba-tiba mulai gaduh dan muncul komentar-komentar sehubungan dengan tayangan pementasan Legenda Putri Naga Komodo yg sedang berlangsung. Legenda Putri Naga Komodo adalah kisah lahirnya Ora atau yg kita kenal dengan nama Komodo atau dengan nama ilmiah Varanus Komodoensis (Bukan Varanus Comodoensis, seperti yg di tulis dalam Kerangka Acuan Kerja Acara Puncak Sail Komodo 2013 pada website resmi Sail Komodo 2013 yg dapat anda temukan disini http://www.sailkomodo2013.nttprov.go.id/index.php/component/content/article/2-uncategorised/430-kerangka-acuan-kerja-sail-komodo-2013). Dalam tayangan tersebut menceritakan kisah Putri Naga Komodo yg melahirkan 2 anak kembar, laki-laki dengan wujud manusia bernama Gerong dan seekor Komodo diberi nama Ora. Gerong dibesarkan di lingkungan manusia sedangkan Ora dilepaskan kedalam goa ... (Sekian sinopsisnya jika penasaran silahkan cari saja di google dengan kata kunci "Legenda Putri Naga Komodo"). Kembali ke topik tentang kegaduhan yg muncul pada saat menonton pertunjukan Legenda Putri Naga Komodo. Pertunjukan ini dibawakan dalam dua bahasa yaitu Bahasa Manggarai (bahasa daerah) dan Bahasa Indonesia, dengan Pakaian Adat Manggarai, dan dengan Logat atau Dialek Manggarai Tengah, padahal Orang Komodo memliki bahasa dan budaya berbeda dari Budaya Manggarai bahkan tidak tampak Orang Komodo dilibatkan dalam acara tersebut. Pertunjukan itu seakan-akan menjadi gambaran nyata bagaimana Mayarakat Komodo dipisahkan dari saudara kembarnya.  Tapi sudahlah, Toh sail komodo sudah berlalu saya berharap tulisan ini bisa menjadi cerminan untuk event-event selanjutnya, agar setiap event menjadi kegembiraan bersama. Setelah Acara Sail Komodo 2013 selesai, Bapak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Ibu Negara Ani Yudhoyono meresmikan Rumah Pintar yg terletak di Kampung Tengah, Kel. Labuan Bajo, Kab. Manggarai Barat. Rumah Pintar yg berukuran ± 13x11 m ini ternyata didirikan di atas tanah bermasalah yg kemungkinan hingga kini tidak diketahui oleh Bapak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Ibu Negara Ani Yudhoyono . Sebesar ± 7,5 x 11 m bagian dari rumah pintar didirikan di atas tanah milik masyarakat yg sudah disertifikat. Mengetahui hal ini timbul pertanyaan kecil dalam hati saya "Kok bisa hal seperti ini terjadi apakah tidak ada peninjauan sebelumnya?, Apakah rumah pintar ini akan di rubuhkan setelah di resmikan oleh Ibu Negara Ani Yudhoyono? ataukah akan tetap di pertahankan dengan cara mengganti rugi tanah tersebut?" Secara sepintas mungkin ganti rugi adalah jalan terbaik, namun permasalahanya tidak sesederhana itu, dikarenakan sebagian besar tanah di Labuan Bajo di jual dan di beli dengan harga jauh di atas NJOP (nilai jual objek pajak), belum lagi mempertimbangkan hal-hal kecil lainnya. Dalam sambutan Bapak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, beliau memuji tanaman yg dipajang di areal halaman depan Rumah Pintar; "nah begini bagus..., ketimbang protes harga lombok mahal mending tanam sendiri" kurang lebih demikianlah kata-kata yg di ucapkan beliau, kami turut bangga mendapat pujian tersebut, bahkan kami berdoa agar proses tanam tersebut akan berlanjut dan berbuah ditempat tersebut. Disisi lain dari Rumah Pintar yg tampak indah dan bersih dari depan tampak hal-hal yg mengganjal, misalnya disisi samping Rumah Pintar tampak plafon yg menurut saya belum dikerjakan tuntas 100%, atau apa mungkin memang seperti ini desainya ?,  pipa pembuangan yg tampak aneh karena tak ada selokan lanjutannya, masa' mau dibiarkan menggenang di samping rumah", dan sampah-sampah plastik berhamburan di bagian belakang rumah pintar. Tapi kalau soal sampah, rasanya tidak menjadi masalah, toh ... tertutup dari pandangan dengan adanya pagar mika berwarna biru yg terkesan dibuat darurat. Demikianlah kejanggalan yg dilihat masyarakat setempat sehubungan dengan Rumah Pintar ini. Liputan acara peresmian Rumah Pintar ini dapat anda liat dalam liputan Metro Tv berikut ini http://www.metrotvnews.com/metronews/video/2013/09/14/1/183074/Presiden-Resmikan-4-Rumah-Pintar-di-Labuan-Bajo. Selain kisah Rumah Pintar ini masih ada kisah-kisah lain yg menarik seputar persiapan Sail Komodo 2013, salah satunya adalah bangunan rumah adat Daerah Lombok  yg terletak pas di depan rumah pintar. Keberadaan Rumah Adat Lombok ini menjadi tanda tanya besar dalam hati masyarakat Labuan Bajo; "Kok ... bisa ada Rumah Adat Lombok padahal beda provinsi, sedangkan Rumah Adat Manggarai tidak nampak?", kadang saya jawab dengan candaan "maklum aja, soalnya pak tukangnya orang Lombok, ga' ngerti dia bikin Rumah Adat Manggarai, makanya Rumah Adat Lombok yg dibangun".

1379168355727618355
1379168355727618355
Sekian tulisan pertama saya sebagai kompasioner pemula, maafkan atas segala kesalahan EYD ataupun tutur kata yg tidak sopan. Saya hanya ingin mengembangkan kemampuan saya yg hanya berbekal pendidikan SMA. Salam hangat dari Labuan Bajo.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun