Mohon tunggu...
Cyber Komodo
Cyber Komodo Mohon Tunggu... wiraswasta -

Hanya ingin melihat Indonesia lebih WARAS!!!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Lebih Dekat dengan Labuan Bajo

19 September 2013   04:41 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:42 471
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1379540550947464188

Tak Kenal Maka Tak Sayang, berhubung Labuan Bajo makin terkenal maka izinkan saya memperkenalkan Labuan Bajo kepada pera kompasioner sekalian agar lebih dekat dan akrab. Labuan Bajo yg kian berkembang menyapu bersih tempat-tempat yg dulunya merupakan tempat kami bermain, tempat kami mencari kepiting, dan tempat kami berleha-leha. Kini semuanya berubah wujud menjadi lahan usaha baru yg kian ramai. Labuan Bajo adalah kota kecil yg aneh dan memiliki banyak julukan. Dijuluki “The Gate To Komodo”, Karena Labuan Bajo merupakan kota akses untuk melanjutkan perjalanan para wisatawan menikmati keindahan alam disekitarnya termasuk untuk mengunjungi Si Kadal Gede Komodo. Sedangkan para wisatawan mancanegara kerap kali mengatakan bahwa Labuan Bajo adalah “Kota Tikus” dikarenakan populasi tikus yg begitu sukses berkembang dengan tubuh yg berukuran besar dan bahkan mampu menakuti anak kucing. Pernyataan ini sering saya temukan saat membaca tulisan para wisatawan yg pernah mengunjungi Labuan Bajo. sebagian besar dari mereka menyoroti sampah, tikus dan nyamuk. Ada jugayg menjuluki Labuan Bajo sebagai “Kota 1.000 Jerigen”, julukan ini saya temukan di youtube pada judul sebuah video yg di upload oleh user bernama “Kris Bheda Somerpes”. Videonya bisa anda lihat pada link berikut, http://www.youtube.com/watch?v=_8DOn-W_rZY&feature=youtu.be Kok, bisa disebut “Kota 1.000 Jerigen”?, ini dikarenakan oleh sumber air kami masih jauh” . Walaupun didepan mata terdapat banyak sungai dan mata air tapi tetap saja pipa PDAMbunyinya nyaring Bagaimana tidak, ± 2 km sebelum memasuki bibir kota atau ± 5 km dari penghujung pipa, sudah ada pipa pembuangan. Jadi airnya dibuang dulu baru di alirkan. Pada saat musim kemarau terdengar kabar bahwa debet air tidak mencukupidan pada musim penghujan terdengar kabar bahwa pipa PDAM pecah/patah terhantam batang kayu yg dibawa banjir. Tapi sudahlah agenda pipa air yg ini sudah ditutup pada tahun 2012, dan sekarang sudah terbantu dengan pipa baru yg dibangun dalam rangka persiapan Sail Komodo 2013. “Thanks banget yah … untuk sumber air yg baru”. Semenjak tanggal 11 September 2013 air PDAM ini berjalan nonstop, luar biasa rasanya memiliki sumber air yg sudah dekat, danucapkan selamat tinggal kepada jerigen lumutan. Kami berharap air yg datang karena Sail Komodo ini tidak pergi bersama usainya Sail Komodo. Masih banyak julukan lain dari Labuan Bajo yg tidak dapat saya ungkapkan dengan kata-kata puitis. Saya cuman bisa teriak “PANAS…..!” dikarenakan begitu panasnya Labuan Bajo yg seringkali dilanda kemarau panjang dengan suhu ruangan ± 39° C sebagai patokan standarnya. Selain keungulan Labuan Bajo dalam mengeringkan jemuran. Labuan Bajo terkenal dengan keangkuhan masyarakatnya dan harga barang yg begitu tinggi. Sebagian besar masyarakat Labuan Bajo tidak peduli dengan recehan dibawah 1.000 rupiah, atau dengan kata lain 1.000 rupiah adalah mata uang terkecil yg diterima secara resmi di Labuan Bajo. Uang jajan anak-anak Sekolah Dasar saja rata-rata 5.000 rupiah, jikalau para kompasioner tidak yakin dengan apa yg saya sampaikan, monggo … silahkan andadatang membawa recehan anda dan belanjakan pada tukang sayur di pasar, namun jangan kaget jikalau si tukang sayur tidak mau menerima recehan bapak/ibu. Jam di depan ku menunjukkan pukul 05:00 pagi. Mata yg tak mampu bertahan dan jari jemariku hanya mampu menutup perjumpaan kita dengan damai dan semoga tulisan ini bisa memberi gambaran bagikita semua untuk persiapan mental mengunjungi Labuan Bajo, jangan takut!,  Labuan Bajo tidak memangsa anda. Tulisan ini bertujuan agar anda memahami situasi masyarakat kami yg hidup dalam tekanan rendahnya nilai uang dan acap kali kami memperoleh cemo'oh karna menjual barang dengan harga mahal atau pun biaya transportasi yg tidak begitu wajar bagi anda yg datang dari luar pulau. Sekian dan salam sejahtera. "Akan saya buatkan seri kedua jikalau saya temukan hal hal baru yg pantas untuk ditambahkan"

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun