Mohon tunggu...
Fadhly Kurniawan
Fadhly Kurniawan Mohon Tunggu... Mahasiswa FK -

I am a Medical Student & Psychology | Someday will be the (Doctor) beginning of my name & Psikolog | @Aanyuuu | IG : @Fadhlyk |Gmail : Cyber1406gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Semerbak Puisi dan Pantun Bumi Lancang Kuning

15 Agustus 2015   19:29 Diperbarui: 15 Agustus 2015   20:10 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sabtu, 30 Mei 2015. Kepala UPT Anjungan Riau TMII H. Drs. Zulfikar, MSi, MH melaksanakan lomba puisi dan pantun dalam rangka mengenalkan budaya Melayu kepada masyarakat agar tidak kehilangan jati diri anak Melayu. Ada beberapa nilai dalam Keterampilan membaca puisi diantaranya membiasakan diri mengekspresikan, diri dalam gaya dan gerak tubuh sesuai dengan apa kondisi yang dia rasakan saat tampil. Pada diri orang melayu terdapat kemampuan untuk menyampaikan sesuatu keinginan dengan bahasa tubuh dan gestur diri sebagai orang yang memiliki budaya santun, ramah dan lemah lembut. Disisi lain pembacaan puisi dapat memberikan nilai edukasi dan kritisi untuk pendengar sebagai respon terhadap kondisi lingkungan saat itu. Lantunan kata dan ungkapan bahasa bagi orang melayu tentu dengan bahasa yang menarik dan santun dan cara yang bijak ibarat kata seperti menarik rambut dalam tepung. Rambut tertarik tepung tidak berserakan,demikian ungkapan orang melayu dalam menyikapi permasalahan yang berkembang.

Demikian pula pantun adalah bagian dari kecerdasana seseorang yang dapat menyusun kata dan untaian bahasa dengan tertata rapi dan berututan akhiran. Ini adalah terdapat pula pada diri orang melayu yang sudah menjadi adat isitiadat, sudah turun temurun saat ini pantun dapt digunakan pula di semua kalangan dan forum resmi dan tidak resmi kemudian dapat menjadi bahasa pergaulan dalam memupuk silaturahim dalam rangka menumbuhkan saling hormat dan menghargai sesama masyarakat yang heterogenitas. Orang melayu dapat hidup ditengah karakteristik bangsa yang beraneka ragam. Anjungan Riau sebagai pusat puisi dan pantun dapat dikaji oleh pengunjung yang datang. Pada saat festival yang lalu, dapat pula hadir dari negeri jiran dan tokoh – tokoh budayawan melayu, seperti Singapore, Malaysia dan juga bintang tamu kita seperti Angel Elga yang tak asing lagi bagi kita masyarakat Indonesia.

Penulis :
-ZF-

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun