Mohon tunggu...
Ciacia Riaty
Ciacia Riaty Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

I love to sing http://www.soundcloud.com/cyaluphcia I love to write http://all-mydiaries.blogspot.com Senior High Student

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Chenny

22 Juni 2013   09:26 Diperbarui: 24 Juni 2015   11:36 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

pengantar: berhubung hari ini weekend :D jadi gw bakal memosting sebuah cerita pendek karya gw... selamat menikmati.. ^.^

Hari ini Chenny tampak begitu sedih. Banyak masalah yang didapatkannya dari pagi hingga sore ini. Ketika pagi, dia hampir saja terlambat sekolah karena tertabrak oleh bajai. Di sekolah dia dianggap menyontek oleh pak Ginanjar, guru killer yang mengajarkan pelajaran Fisika pada anak-anak kelas XI. Saat istirahat dia juga tidak sengaja menabrak seorang anak kelas X yang membawa semangkok bakso panas yang melayang ke bajunya. Dan yang terakhir, dia diputusin oleh pacarnya yang bintang sekolah didepan umum dengan alasan “aku bosan sama kamu” semua itu membuatnya stress berat. Dia mencoba memejamkan matanya, tetapi ketika dia memejamkan matanya yang ada dipikirannya hanyalah cara Toby mempermalukannya.

Tak terasa, hari sudah gelap ketika Chenny membuka matanya. Tetapi bundanya belum pulang juga. Ayah Chenny meninggalkan Chenny dan ibunya ketika ibu Chenny sedang melahirkan. Ayah dan bunda Chenny melakukan nikah sirih karna tidak mendapat restu dari kakek dan nenek Chenny.  Kabarnya, ketika bunda Chenny akan melahirkan, orang tua suaminya berhasil menemukan kediaman mereka. dan ayah Chenny dipaksa ikut pulang. bunda Chenny bekerja keras untuk memberikan kehidupan layak pada putrinya, dan dia berhasil. Usaha restaurant dan butik milik bunda Chenny sangat sukses. Tetapi itu membuatnya sibuk.

Semua keinginan Chenny terpenuhi. Sekolah di sekolahan terbaik, memiliki kendaraan pribadi, tablet, smartphone, laptop dan computer. Rumahnya pun sederhana tapi elegan.

Chenny pun memutuskan untuk mandi lalu turun untuk makan malam. Setelah makan Chenny mengerjakan tugas-tugas yang harus dikumpul besok. Ketika mengerjakan, dia selalu berpikir mengapa ini semua harus terjadi padanya pada hari yang sama. Semua ini membuatnya sedih dan ingin menangis.

Tepat ketika Chenny meneteskan air matanya, suara mobil bundanya terdengar. Lalu disusul dengan suara tawa bundanya. Dia penasaran, tetapi dia tidak ingin memperlihatkan penampilannya saat ini pada siapapun. Akhirnya Chenny berpikir untuk pura-pura tidur hingga mamanya tidak akan memaksanya.

Keesokan paginya, Chenny bangun dengan wajah kusut. Dia telah memutuskan untuk tidak masuk sekolah dengan alasan sakit. Wajahnya yang terlihat sangat pucat itu mendukungnya. Ketika bundanya masuk dan melihat wajah Chenny, bundanya langsung menyuruh Chenny untuk tidak sekolah.

Chenny sedih karna telah berbohong. Tapi dia tahu bahwa ini adalah jalan satu-satunya yang dapat membantunya menghindari teman-temannya. Diapun menghabiskan waktunya seharian di kamar, sambil menonton televisi dan bermain laptop serta tabletnya.

Tiba-tiba saja terdengar suara ketukan di pintu rumahnya, membuat Chenny sangat terkejut. Chenny pun bingung harus bagaimana. Hingga akhirnya Chenny memutuskan membuka pintunya. Ternyata itu adalah teman-teman sekelasnya bersama Toby. Mereka membawa sekantong buah-buahan. Lalu Tiara mengizinkan mereka semua masuk. Ternyata mereka semua mengkhawatirkan keadaan Chenny.

Toby mengatakan, dirinya terpaksa memutuskan Chenny karena orang tuanya tidak mengizinkannya. Itu membuat Chenny mengerti. Merekapun mengobrol hampir 2 jam. Itupun gak akan berhenti bila orang tua mereka belum menelepon mereka. temen-temen sekelas Chenny pun pamit hingga dirinya hanya bersama toby.

Toby menceritakan mengapa orang tuanya melarangnya. Semua itu membuatnya tersentuh. Akhirnya dirinya merasa dapat memahami toby dengan baik. Setelah menceritakan segalanya toby lalu pamit pulang.

Pagi ini Chenny kembali ke sekolah. dirinya sudah siap menghadapi segala sesuatu yang akan terjadi. Dia mengikuti setiap pelajaran dengan sangat baik. Sepulang sekolah Chenny juga tidak langsung pulang. Dia berlatih basket terlebih dahulu bersama teman-temannya, karena sebentar lagi akan diadakan perlombaan basket, dan dirinya merupakan kapten tim.

Latihan basket berlangsung 1½  jam. Setelah laihan basket, Chenny melihat sosok yang sangat dikenalnya. Toby!! Toby sedang berjalan bersama seorang cewek anak kelas sebelah. Dan mereka terlihat mesra bila hubungan mereka hanya sebatas teman. Chenny merasa hatinya seperti ditusuk-tusuk jarum ketika melihatnya. Berarti Toby telah berbohong padanya, mungkinkah karna perempuan itu. Chenny tidak ingin memikirkannya.

Dengan kesedihan yang mendalam, Chenny mengendarai mobilnya pulang. Sebenernya pikirannya masih berada di sekolah. Ketika Chenny kembali ke kesadarannya. Didepannya ada sebuah mobil yang melanggar arus. Dan ketika Chenny ingin menghindarinya. Semua sudah terlambat.

“mengapa ayah meninggalkan Chenny dan bunda?” Tanya Chenny

“itu karna terpaksa sayang, ayah tidak ingin meninggalkan 2 orang yang sangat ayah cintai” jawab ayahnya.

“mengapa sekarang Chenny bisa bertemu ayah?” tanya Chenny penasaran.

“karena, ketika ayah dipaksa pulang, mobil yang ayah pakai terjun ke sebuah jurang, di mobil itu hanya nyawa ayah yang tidak selamat. Mereka pun menyesal karna telah memaksa ayah pulang. Sekarang, kamu berada di dua buah sisi yang sangat menentukan sayang. Dimana kamu harus mengambil keputusan dan berjuang.” Jawab ayahnya lembut.

“bolehkah aku bersama ayah disini?” Tanya Chenny lagi.

“apakah kamu ingin disini?” ayahnya balas bertanya.

“iya ayah karena aku ingin bersama ayah. Aku tidak betah di sana. Dengan orang yang jahat padaku.” Jawab Chenny spontan.

“apakah kamu tidak memikirkan bunda yang akan sendirian?” Tanya ayahnya.

“ajak saja bunda bersama kita ayah” jawab Chenny.

“itu tidak mungkin Chenny, orang-orang yang kesini merupakan orang-orang yang memang sudah seharusnya. Untuk orang-orang seperti kamu, masih didebatkan, apakah harus dipertahankan di sana atau harus menetap disini. Biasanya itu berlangsung 48 jam” jawab ayahnya.

“baik ayah. Chenny akan menunggunya” jawab Chenny pada ayahnya.

Merekapun berkeliling melihat-lihat keadaan di sana. Disana, tampak banyak sekali tanaman yang indah. Keramahan orang-orangnya terpancar dari matanya.

“aku ingin disini ayah. Disini sangat nyaman” kata Chenny.

“tergantung keputusan pihak atas sayang. Mungkin sebentar lagi keputusannya akan keluar.” Jawab ayahnya.

“iya ayah” jawab Chenny. “kenapa bunda tidak tahu ayah sudah disini?”

“bundamu mengetahuinya Chenny tetapi dia tidak ingin mengatakannya padamu, ayah tahu itu” jawab ayahnya.

Tak terasa sebentar lagi pengumuman yang akan menentukan keberadaan Chenny keluar. Mungkin hanya hitungan detik. Lalu tiba-tiba ada seseorang petugas keamanan menempelkan keputusan itu.

Chenny Winarto

Diberi kesempatan kembali ke asalnya selama 24 jam, dan setelah itu, dia akan ditarik kembali ke tempat ini.

Chenny senang melihatnya. dimatanya terpancar sebuah kebahagiaan.

“Chenny senang ayah. Tapi bagaimana dengan bunda yah?” Tanya Chenny khawatir.

“bundamu pasti bisa menerimanya, bundamu orang yang penyabar” jawab ayahnya.

“baik ayah. Chenny pergi dulu ayah. Sampai jumpa nanti” kata Chenny pamit.

“Bunda?”  Tanya chenny kaget melihat bundanya disampingnya. “Chenny dimana bunda?”

“Dirumah sakit. Ini hari ketiga kamu dirawat. Syukurlah kamu sudah sadar” kata bundanya

“tadi Chenny ketemu ayah bunda. Kata ayah Chenny bisa bareng-bareng sama ayah. Tapi Chenny harus pamit ke bunda dulu” kata Chenny pada bundanya.

Bundanya terkejut ketika mendengar Chenny berkata begitu. Tetapi dia langsung menyadari waktunya bersama Chenny cuma sebentar.

“bunda. Chenny mau jalan-jalan sama bunda. Makan di rumah makan kesukaan kita bunda”  kata Chenny.

“iya. Bunda urus pembayaran rumah sakit dulu ya” kata bundanya.

Chenny dan bundanya lalu pergi bersama ke sebuah rumah makan yang biasa mereka makan bersama. Mereka berbicara semua hal yang biasa mereka lakukan bersama. Setelah makan Chenny dan bundanya kembali ke rumah. Mereka menonton sebuah talkshow di ruang tamu.

“bun, Chenny ke kamar sebentar ya” pamit Chenny pada bundanya. Bundanya pun mengangguk.

“bunda, ini Chenny buat untuk bunda. Bunda simpen baik-baik ya. Ntar seandainya Chenny bisa punya adik, Chenny  pengen ketemu bun. Tapi sebentar aja. Boleh kan bunda?” Tanya Chenny pada bundanya itu.

“iya, pasti dong Chenny boleh ketemu. Chenny baik-baik ya sama ayah. Sampaikan salam sayang bunda ke ayah ya Chenny” pinta bundanya.

“iya bunda. Bunda jangan sedih. Chenny akan selalu sayang sama bunda. Mungkin ini memang jalannya Chenny” kata Chenny.

“iya sayang. Bunda gak akan sedih. Bunda bahagia karna kamu dapat bertemu dengan ayah” jawab bunda Chenny.

“tapi sebenernya Chenny juga ingin bisa bersama bunda. Tapi kata ayah itu gak mungkin bunda. Chenny sedih tapi Chenny tetap akan semangat kok bunda” kata Chenny riang.

“iya bunda tahu kok Chenny” kata bundanya sambil tersenyum.

“bunda jaga diri baik-baik ya” kata Chenny lagi.

“iya sayang” balas bundanya.

“sekarang Chenny mau tidur bunda, bunda bisakan membacakan sebuah cerita untuk Chenny? Chenny ingin mendengar bunda bercerita” pinta Chenny.

“iya sayang. Ayok kita ke kamarmu” kata bundanya.

Merekapun beranjak ke kamar Chenny dan Chenny langsung pergi ke tempat tidur diikuti dengan bundanya yang duduk disampingnya.

“suatu hari, ada seorang putri yang cantik jelita. Dia sangat baik hati dan tidak sombong. Seluruh rakyat kerajaan sangat menyayangi putri itu. Putri yang selalu tersenyum dan selalu berbagi pada orang-orang disekitarnya. Namun semua itu berubah menjadi bencana ketika sang putri jatuh sakit dan penyakitnya tak dapat disembuhkan. Hampir seluruh rakyat kerajaan bersedih. Mereka bahkan merelakan diri sebagai pengganti nyawa sang putri. Namun takdir berkata lain. Suatu malam, ketika matahari dan bintang bersinar cerah, kerajaan itu tampak sangat murung. Karna ketika itu juga sang putri menghembuskan nafas terakhirnya. Seribu liter air mata tertumpahkan saat itu” cerita sang bunda. Bunda Chenny lalu melihat kea rah Chenny, dan Chenny tampak sedang tertidur lelap. Tapi bundanya tahu, Chenny tidak hanya tidur semalam. Tetapi Chenny tidur selama-lamanya. Air matanya pun teruus menetes  hingga pagi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun