Mohon tunggu...
Diomira
Diomira Mohon Tunggu... Penulis - You live learn and upgrade--
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Sometimes writer can help me:)

Selanjutnya

Tutup

Money

Bisnis Terbaik Harus Sustainable dan Menguntungkan

22 Oktober 2019   15:57 Diperbarui: 22 Oktober 2019   16:13 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
kue balok hits dan kekinian | instagram.com/kuelavamerapi_jakarta

Dalam kurun lima tahun, perkembangan bisnis Franchise, Lisensi dan Kemitraan cukup menggembirakan. Berbagai brand terus bermunculan menawarkan segala potensi dengan cuan melimpah yang bisa diraih. Tak heran jika sistem franchise dan kemitraan menjadi pilihan tepat bagi calon investor untuk berbisnis.

Tri Raharjo selaku Chairman TRAS N CO Indonesia plus founder INFOBRAND GROUP mengatakan, kini bisnis franchise menjadi bisnis yang paling diminati karena dinilai paling berhasil mendatangkan untung.

"Bagaimana cara menilai bahwa suatu franchise terbukti menguntungkan? Tentu bisa dengan mengetahui lama berdirinya. Yang terbaik adalah franchise yang sudah survive lebih dari lima tahun. Hal ini bisa menjadi bukti bahwa skema usaha yang berjalan bisa survive," ujarnya.

Dari sekian franchise yang ada, sektor makanan dan minuman (food and beverage) masih menjadi primadona di kategori Franchise Indonesia. Baik itu franchise teh thailand seperti Rachacha Thai Tea, atau teh keju seperti Kase Cheese Tea sampai Kue Balok Lava Merapi yang belakangan jadi sorotan.

Disini terbukti bahwa F&B berkontribusi 40% dari seluruh bisnis franchise untuk saat ini dan tahun-tahun yang akan datang. Lalu diikuti oleh sektor jasa yang pertumbuhannya cukup pesat seiring makin pasifnya penggunaan teknologi informasi.

Sementara bagi pemilik waralaba/franchisor, dalam menawarkan bisnis franchise-nya, franchisor dapat memanfaatkan beberapa peluang, salah satunya dengan mengikuti sejumlah pameran usaha. Strategi ini yang dinilai Tri menjadi cara terbaik dalam menjual bisnis franchise kepada masyarakat sekitar.

Lalu cara yang paling efektif selanjutnya yakni dengan memanfaatkan sosial media. Seperti yang kita tahu, Indonesia menjadi salah satu negara dengan pengguna internet terbesar di dunia, bahkan mencapai 170 juta orang. Nah dengan strategi inilah para franchisor dapat meng-grab franchisee di era milenial.

"Franchisor (pemilik waralaba) dapat menjaring franchisee (pelaku waralaba) melalui sosial media. Karena faktanya kemudahan akses informasi melalui internet mempunyai jangkauan yang luas dan terbilang kuat. Nah supaya website para franchisor dapat muncul di halaman pertama mesin pencarian, mereka harus menguasi sistem SEO atau Search Engine Optimization sehingga mudah ditemukan oleh calon franchisee," ungkap Tri.

Lebih lanjut Tri mengatakan, franchisor harus mendukung dan memantau jalannya usaha franchisee, melindungi mitra dengan aspek legal, membangun success rate diatas skala 90%, sampai melakukan delivery knowledge secara optimal agar terbentuk SDM yang handal.

"Sedangkan dari sisi franchisee, mereka harus taat terhadap SOP dan sistem yang sudah diberlakukan oleh franchisor. Kalau kesepakatan ini berjalan lancar, maka bisa dipastikan bisnis tersebut akan berhasil. Yang perlu kita ingat, bahwa ketepatan memilih franchisee adalah awal kesuksesan franchise itu sendiri," tutupnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun