Mengutip -- "Papah, itu yaa... gak pernah tahu kesulitan Mamah..!" Prangg... lalu pecahlah piring. Atau gelas. Anak-anak merinding ketakutan melihat ibunya yang biasanya manis, berubah jadi monster.
Belum selesai. "Papah tahunya cuma pulang malam! Pergi pagi, pulang malam terus!"
Suaminya yang dibentak begitu, jadi terbengong-bengong. Gak bisa ngomong apa-apa.
Kalau Anda pernah mengalami situasi diatas, maka sebaiknya Anda diam dan dengarkan saja. Jangan pernah melawan, karena itu tidak akan menyelesaikan masalah. Mengalahlah wahai suami.
Tapi yang lebih penting adalah, kenapa seorang istri bisa menjadi galak ya?
Bukankah biasanya istri itu tampil lemah lembut, gak pernah bersuara keras. Padahal biasanya kita aja yang bersuara keras pada anak, lalu dipelototin kan?
Nah, tahukah Anda, kenapa istri bisa menjadi galak tiba-tiba?
Sebenarnya galak pada istri tidak terjadi secara tiba-tiba. Tapi umumnya adalah tumpukan rasa sebal yang tidak tertahankan. Dan ada suatu kejadian pemicu, lalu meledaklah.
Mirip dengan gunung berapi yang meletus.
Nah, ada beberapa sebabnya nie..
Pertama, pekerjaan rumah yang tidak ada habisnya.
Terutama berlaku bagi ibu rumah tangga 24 jam, tanpa ART. Meskipun ibu bekerja juga banyak mengeluhkan hal yang sama. Selayaknya memang ibu tidak menyalahkan suami untuk poin ini. Tapi dengan pekerjaan rumah yang entah mengapa tak pernah beres, rasanya otomatis saja muka berkerut ketika suami pulang.
Kedua, suami tidak pengertian
Bagi ibu-ibu tanpa ART, pasti paham benar rasanya menjaga rumah tetap bersih dan nyaman sepanjang hari. Piring kotor, baju kotor, mainan anak-anak, dalam hitungan menit bisa menumpuk dan berserak kemana-mana. Parahnya, saat suami pulang kerja, ada adegan lempar tas, lempar sepatu seenaknya, ditambah teriakan "buu..ambilin handuk..aku mau mandi.."
Rasanya istri mana saja bisa berubah jadi serigala lho pak.
Ketiga, tidak terbuka soal keuangan
Bukan berarti istri itu matre. Toh saat baru menikah, saya yakin banyak yang sedang merintis karir bahkan memulai usaha dari nol. Dan (calon) istri kala itu mau menerima serta siap dengan semua duka dan suka.