Setiap kampus memiliki berbagai jenis UKM dan organisasi di dalamnya. Dalam pelaksanaannya, berbagai kegiatan dilakukan yang salah satunya adalah diklat. Diklat merupakan singkatan dari pendidikan dan pelatihan. Diklat adalah serangkaian proses untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan seorang pegawai demi tercapainya tujuan suatu organisasi.
Jika pihak yang mengikuti, dari kalangan guru, berarti organisasi yang dimaksud adalah sekolah secara umum dan peserta didik secara khusus. Diklat bisa diibaratkan sebagai jalan untuk menggali hal-hal yang belum diketahui berkaitan dengan profesionalisme. Diklat ini dilakukan untuk memberikan pembelajaran dan pelatihan. Diklat yang seharusnya menjadi ajang positif terkadang diwarnai dengan aksi kekerasan dan perundungan. Tak jarang terdapat beberapa kasus yang mencuat di publik. Salah satunya adalah mahasiswa yang meninggal akibat diklat.
Kegiatan pelatihan rekrutmen anggota baru UKM pencak silat ini dilakukan oleh salah satu perguruan tinggi Indonesia di Batu, Jawa Timur pada tanggal 5-7 Maret 2021 yang mengakibatkan dua orang mahasiswa meninggal dunia. Dengan 41 peserta. Mahasiswa dengan singkatan MRP dan MFL meninggal di tengah kegiatan. Awalnya, salah satu siswa jatuh sakit dan dikirim ke Puskesmas Karangploso. Kemudian, seorang siswa lainnya pingsan dan dibawa ke Rumah Karsa Husada Sakir. Kedua siswa tersebut dinyatakan meninggal. Awalnya, dugaan kekerasan mengakibatkan tewasnya dua siswa. Namun pihak sekolah membantah pernyataan tersebut karena kejadian tersebut belum memasuki masa pelatihan.
Kegiatan tersebut di atas, yang belum memiliki izin, pada awalnya dilakukan di kawasan Kalamploso Kabupaten Malang. Kemudian, pada hari kedua, kegiatan dilanjutkan di kawasan wisata Coban Rais di Kota Batu. Korban pertama, MFL dilaporkan terjatuh dan dilarikan ke Puskesmas Karangploso, Kabupaten Malang. Tidak lama berselang, korban kedua MRP jatuh pingsan, dan dilarikan ke salah satu RS di daerah Kota Batu.
Menghindari adanya seperti kasus diatas, Universitas Islam 45 Bekasi atau yang biasa disebut UNISMA, menjalankan diklat pencak silat seperti biasa saja tidak memakai kekerasan dan membebani mahasiswa. kegiatan diklat pencak silat Unisma biasanya dilakukan dua hari satu malam, berikut beberapa rute acaranya, yaitu; pemaparan materi baik dari alumni maupun dari pembina itu sendiri, materinya sendiri biasanya berisikan tentang keorganisian, prestasi dalam pencak silat, kepelatihan dalam pencak silat dan materi dari pembina mengenai beasiswa, pkm, dll yang bersifat akademik. Lalu ada games sendiri punya makna di masing" games yang ada, sebagai contoh disalah satu game harus bisa menerapkan kekompakannya, daya pikirnya untuk menyelesaikan masalah yang ada.
Setelah games dilanjut ramah tamah, yang isinya sharing-sharing bareng alumni, lalu ada kegiatan pada pukul Jam 1 malem bangun untuk sesi post to post, ini inti acara, jadi post dibagi kurang lebih ada 4 post, post pertama membahas mengenai kerohanian, post kedua membahas keorganisian, post ketiga pembentukan fisik dan mental, post keempat motivasi. Dan yang terakhir sesi pengukuhan, sebelum sesi pengukuhan semua peserta wajib sparing dulu satu lawan satu.
Dari pengakuan beberapa mahasiswa Unisma Bekasi tidak ada mahasiswa yang terbebani dengan acara diklat tersebut, dan kontak fisik yang dimaksud tidak sampai menyakiti satu sama lain, tenaga yang digunakan pun tidak kencang. Jadi untuk diklat yang dilakukan dengan Universitas Islam 45 Bekasi, ini aman tidak ada kekerasan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H