Like as student, kita semua pasti dihadapkan dengan yang namanya kerja kelompok. Dimulai dari kita mengenyam pendidikan dasar hingga pendidikan di bangku kuliah, kita juga pasti akan mendapatkan tugas yang dikerjakan secara berkelompok.
Kerja kelompok adalah kolaborasi antara anggota tim yang masing-masing memiliki peran dan tanggung jawab tertentu untuk menyelesaikan tugas atau proyek. Secara sadar, seharusnya di dalam kerja kelompok juga terdapat manner yang mana harus kita penuhi.
Sedangkan apa itu manner? Arti kata manner dalam Kamus Bahasa Inggris--Indonesia adalah "tata krama". Manner (sopan santun/tata krama) adalah cara berperilaku seseorang dalam keadaan atau lingkungan tertentu sesuai dengan tata krama atau aturan yang berlaku.
Apa aja sih manner yang harus dipenuhi ketika kerja kelompok? Terlebih untuk Gen-Z yang sedikit-sedikit mengeluh persoalan social battery habis, ini nih hal wajib yang harus kalian miliki.
1. Balas Chat di Grup Kelompok
Ketika kita mendapatkan pembagian kelompok, tentu kita akan berkumpul dengan anggota kelompok yang lain dan biasanya akan membuat grup di media sosial seperti WhatsApp atau Line untuk memudahkan komunikasi antar anggota.
Disisi lain, kita juga memiliki grup chat yang berisikan teman-teman kelas atau teman dekat kita. Dan terkadang kita merespon hanya sebagai silent reader dan hal tersebut sah-sah saja. Karena persoalan yang dibahas didalamnya juga biasanya hal yang "itu-itu aja" atau bahkan tidak ada "dagingnya" sama sekali.
Namun lain cerita jika itu adalah grup kelompok. Kita sebagai anggota kelompok harus sadar akan pentingnya membalas chat anggota lain yang bertanya. Saat kita membaca chat tersebut dan hanya menanggapinya dalam hati, lebih baik membalasnya walaupun dengan jawaban yang belum pasti.
Seperti pertanyaan, "mau mulai nugas kapan?", "nugasnya di mana?" Tetapi kita belum tahu tepatnya, maka kita bisa menjawabnya dengan "oh iya, sebentar biar aku lihat jadwal dulu" atau jawaban semacamnya. That's easy bro!
2. Berikan Opini
Dalam kelompok, biasanya akan ada anggota yang merasa memiliki tanggung jawab sehingga ia berinisiatif untuk memulai mengerjakan tugas. Atau seharusnya kita-lah yang memiliki inisiatif tersebut, karena anggota yang seperti itu tentu akan sangat dibutuhkan. Jika tidak ada yang memulai diskusi atau memfasilitasi percakapan, percaya atau tidak tugas kita tidak akan selesai.