Bagi umat muslim, momentum Ramadan kerap menjadi ajang memperbaiki diri untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Apalagi bulan Ramadan juga dikenal sebagai bulan penuh ampunan. Di mana ada keyakinan dan kepercayaan bahwa Allah akan menghapus dosa di masa lalu dan melipatgandakan pahala kebaikan di bulan suci ini.
 Maka tak ayal, umat muslim di seluruh dunia berlomba-lomba melakukan kebaikan di bulan keberkahan ini dengan cara yang berbeda-beda.
 Tak mengherankan, jika di bulan ini kita akan menemukan pemandangan banyak organisasi pemerintah maupun organisasi masyarakat yang berbondong-bondong turun ke jalan- jalan guna berbagi takjil bagi pengguna jalan raya sepanjang bulan puasa.Â
Ada juga yang memberikan sedekah makanan dan minuman untuk berbuka bagi jamaah di masjid-masjid hingga santunan anak yatim dan donasi bagi saudara muslim di Palestine.
Namun, saya menemukan hal  yang berbeda dengan Ramadan kali ini di Polresta Banda Aceh yang membuat saya terharu dan bangga menjadi bagian dari keluarga besar Polresta Banda Aceh.
Jika selama ini kita sering mendengar ada program Jumat Curhat bersama Bapak Kapolresta Banda Aceh, maka pada momentum Ramadan ini tepatnya pada hari Rabu (13/4/23) Kapolresta Banda Aceh melakukan kegiatan yang jauh lebih luarbiasa dari sebelumnya.
Dengan keluhuran budinya tersebut, maka sungguh bukan hal yang aneh ketika hari ini kita melihat beliau meminta pada jajarannya (Kasat Tahti, Kanit Wattah, Kanit Barbuk serta personil sattahti) duduk lesehan di balik jeruji besi untuk berbagi keberkahan dan berbuka puasa bersama para tahanan di rutan tersebut.
Sebuah acara penuh hikmat yang dimulakan dengan tausiyah ramadan oleh Ustad Aditya dan pengarahan bagi para tahanan agar setelah bebas tidak melakukan perbuatan melanggar hukum lagi serta mampu membaur kembali dengan masyarakat secara baik.
Tentu saja, program ini bukan satu-satunya program kebaikan yang diinisiasi oleh Bapak Kapolresta Banda Aceh.
