Mohon tunggu...
Cut Rizka Safrianti
Cut Rizka Safrianti Mohon Tunggu... Penulis - Author, Founder STCI (@sahabat_tuliscutika), Writing Coach, Editor Edwrite, Pelopor Literasi

Jika sebuah peluru hanya menembus satu kepala, menulis bisa membombardir jutaan kepala untuk bergerak tanpa perintah. Oleh karenanya, tulislah kebaikan bukan keburukan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

RESAH

6 September 2021   16:31 Diperbarui: 6 September 2021   16:34 336
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh : Cut Rizka Safrianti

Aku mendesah bukan gelisah
Menapak bukan beranjak
Hanya takmampu usaikan gelabah
Saat cinta mempermainkan dada dalam gejolak

Aku masih menahan bara
Membiarkan sesak yang menggema
Lalu terbakar dalam asmara yang kehilangan cahaya
Bukan karena redup yang menyapa
Tapi rasa yang menjadi cerita luka

Aku ingin sekadar menyapa
Kala tawamu terlihat bahagia
Sedang dukaku menusuk sukma
Mungkinkah kau telah lupa
Segala cerita tentang kita?

Aku resah
Setajam apa pun belati telah ku asah
Cintamu tak lagi mampu kurejah
Kau hanya kenangan yang hilang dalam angin yang memapah
Lalu hilang tak berarah
Setelah menikamku hingga mati dan berdarah

Banda Aceh, 6 September 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun