Mohon tunggu...
Cut Rizka Safrianti
Cut Rizka Safrianti Mohon Tunggu... Penulis - Author, Founder STCI (@sahabat_tuliscutika), Writing Coach, Editor Edwrite, Pelopor Literasi

Jika sebuah peluru hanya menembus satu kepala, menulis bisa membombardir jutaan kepala untuk bergerak tanpa perintah. Oleh karenanya, tulislah kebaikan bukan keburukan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bait Rindu Nan Sendu

17 Juli 2021   11:52 Diperbarui: 17 Juli 2021   12:37 327
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sendu adalah kamu
Hadir bertamu dan berlalu
Tanpa memalingkan paras setelah mengundang rintik rindu

Kamu adalah candu
Yang menyisakan nada tanpa lagu
Meliuk dalam hembusan sarayu
Bermain dengan serapah rindu
Memaku pada serpihan kayu di sukmaku

Namun,
Seberapa pun aku menolak sendu
Aku tetap rindu
Yang menantimu tanpa ragu
Yang masih berdiri terpaku tanpa ragu
Tersebab sebuah keyakinan sendu 'kan berlalu
Dan rindu akhirnya 'kan bertemu

Banda Aceh, Juli 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun