Mohon tunggu...
Sri Luhur Syastari
Sri Luhur Syastari Mohon Tunggu... -

Mahasiswi Fakultas Kedokteran Hewan Unsyiah 2014 - Pembelajar -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Indonesia, saksikan kami tidak golput!

22 Maret 2014   07:16 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:38 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Golput, selalu menjadi pilihan ketika terlalu banyak lawan.
Ketika kiri kanan mengkampanyekan jagoan masing-masing yang akan bertarung di pemilu 9 April mendatang.
Kadang-kadang saya heran, mengapa memilih golput itu bangga? Seharusnya malu. Karena menyia-nyiakan kesempatan. Menyia-nyiakan suara yang wajib diberikan.

Golput, selalu diteriakkan ketika kebimbangan menyambangi.
"Boikot pemilu, anti demokrasi, anti politik, politik bukan bagian dari Islam." dan sebagainya.
Lalu, ketika pemerintah salah memberi keputusan, si "golput" ini yang paling depan menentang.
Ingin sekali saya sampaikan sebuah pertanyaan "Kemarin saat pemilihan umum, suaramu ke mana?"

Mas, Mba, Om, Tante, Nenek, Kakek dan teman-temanku sekalian..
Kita tinggal di negara demokrasi. Negara yang siapapun bebas untuk memilih jika sudah terdaftar di DPT ataupun berumur 17 tahun ke atas. Siap jika yang memimpin menyelewengkan amanah yang diberikan? Membuat peraturan seenaknya saja. Hanya berfikir lagi-lagi soal dirinya, keluarganya. Sementara rakyat terlena dengan kemiskinan, kebodohan dan kemelaratan yang nyata. Boleh jadi hari ini kita masih tenang-tenang saja. Angkat kaki, berleha-leha di warung kopi. Namun, percayalah! Ini soal jangka panjang, 5 tahun ke depan. Mari buka mata, buka pikiran, jangan hanya mikir kenyang hari ini sementara esok terlunta-lunta!
Suara kita juga menjadi andil penting dalam pemilihan ini. Karena pemilu, bukan soal main-main. Tapi ini soal negara, soal berlayar, berbagi cinta dengan masyarakat, soal yang rumit dan pelik jika belum apa-apa kita sudah memilih untuk GOLPUT.. Lagi-lagi GOLPUT!

Gini aja deh. Saya kasih saran. Kalau masih ragu dengan pilihan, kalau masih bimbang dengan pemimpin masa depan, silahkan lihat indeks prestasinya. Lihat gaya kampanyenya. Lihat track recordnya selama memimpin. Lihatlah lebih dekat, dengan pikiran terbuka dan dari media-media yang nyata. Lihat, dan katakan dengan lantang, "Indonesia, saksikan kami tidak golput!"

Mungkin tidak terlalu keren karena tahun ini umur saya insya Allah akan menuju 20 tahun. Masih terlalu muda ya? Atau terlalu tua? Alhamdulillah, saya bangga bisa nulis ini. Saya bangga dan Indonesia, saksikan saya tidak golput!

Banda Aceh, 22 Maret 2014

@cutdekAYi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun