Mohon tunggu...
Cut Ayu
Cut Ayu Mohon Tunggu... -

Hasiholan Siregar

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Karjakin: Saya Tidak Takut dengan Magnus Carlsen

10 April 2016   15:24 Diperbarui: 11 April 2016   01:50 941
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Foto: Sergey Karjakin FB"][/caption]Bisa dimaklumi mengapa Sergey Karjakin akhirnya memutuskan untuk mundur dari turnamen elit Norway Chess 2016. Dia terlihat begitu lelah setelah memenangi turnamen Kandidat 2016. Layaknya juara, acaranya begitu padat. Harus menghadiri undangan sana sini. Belum lagi permintaan wawancara dari berbagai media yang datangnya tidak putus-putus membuat staminanya terkuras habis. Dia tidak lagi mempunyai energi yang cukup untuk bertarung di Norwegia.

Walaupun kemungkinan dia akan mendapat masalah hukum dengan keputusannya itu, Karjakin tidak terlalu ambil pusing karena ada Federasi Catur Rusia yang mendukungnya.

Bagaimanapun, banyak yang menyambut hangat kemenangan pecatur asal Crimea, Ukraina ini. Mereka berharap Karjakin akan mampu memberikan perlawanan yang sepadan terhadap juara bertahan Magnus Carlsen dalam perebutan gelar juara dunia bulan November mendatang di New York City.

Anak ajaib harus dilawan dengan anak ajaib. Tentu bukan lagi Anand. Pecatur India itu dianggap sudah terlalu tua untuk bertarung dengan anak muda sebugar Carlsen. Karjakin memang sangat serius mempersiapkan diri menghadapi turnamen Kandidat ini. Dia sengaja memindahkan tempat latihannya dari Rusia ke Dubai hanya supaya lebih fokus untuk berlatih.

Sebuah hotel yang mempunyai fasilitas super lengkap dipilih untuk tempat berlatih. Selain latihan catur, latihan fisik juga mendapat perhatian utama timnya. Pagi dan siang hari latihan fisik, petang sampai malam latihan catur. Itulah yang dilakukan di Dubai.

Tidak tanggung-tanggung, dia membawa bersamanya empat orang pelatih sekaligus merangkap sekondan yang semuanya bergelar Grandmaster. Mereka adalah GM Alexander Motylev, GM Yuri Dokhoian, GM Vladimir Potkin dan GM Shakhriyar Mamedyarov.

Dengan tim kuat seperti ini dan lokasi tempat berlatih, biayanya pasti sangat mahal. Namun berkat bantuan sponsor, semua urusan yang berhubungan dengan uang menjadi enteng. Bila dibandingkan dengan peserta lain, Karjakin terlihat lebih siap. Tidak mengherankan bila akhirnya dia tampil sebagai juara.

Bila kita ikuti dengan seksama perjalanan karir  Sergey Karjakin, mungkin akan banyak pertanyaan yang muncul bahkan penasaran mengapa karir anak ajaib catur ini sepertinya mandek diusia muda dan baru terlihat mulai bersinar kembali belakangan ini.

Dibandingkan misalnya dengan Magnus Carlsen, pecatur seusianya yang kini bahkan sudah dua kali menyandang gelar juara dunia. Seperti semua orang tahu, Karjakin lebih dahulu meraih gelar GM dibandingkan dengan Magnus Carlsen yang seumuran dengannya. Gelar itu didapat saat usianya baru 12 tahun 7 bulan. Bahkan itu rekor termuda peraih gelar grandmaster yang belum terpecahkan hingga saat ini.

Namun menurut Karjakin, dia hanya kurang beruntung. Sejak meraih gelar itu diusia 12 tahun sampai usia 19 tahun, dia tidak pernah mendapat dukungan sponsor atau bantuan apapun dari pemerintah Ukraina. Tanpa uang praktis dia tidak dapat berbuat apa-apa untuk meningkatkan karirnya.

Berbeda dengan Magnus Carlsen yang mendapatkan segalanya, bantuan pemerintah dan juga dukungan sponsor. Sehingga Carlsen bisa berkelana dari turnamen ke turnamen untuk mengasah kemampuannya tanpa khawatir dengan masalah keuangan. Tidak mengherankan karir Carlsen berjalan demikian pesat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun