Mohon tunggu...
Cut Mutia
Cut Mutia Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

food tech Universitas Padjajaran

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Bahaya Formalin pada Ayam Potong

1 Maret 2021   11:11 Diperbarui: 1 Maret 2021   11:28 1473
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Ayam  merupakan  salah  satu  komoditas  yang  berperan  besar  sebagai  sumber  protein hewani serta nutrisi lainnya seperti vitamin, mineral dan lemak, dimana kandungan asam amino dalam daging ayam sangat dibutuhkan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan nutrisi sehari-hari. Kandungan nutrisi yang lengkap ini selain bermanfaat juga dapat menjadikan ayam mudah mengalami penurunan mutu sebab dapat menjadi media pertumbuhan yang cocok untuk berbagai jenis mikroorganisme terutama bakteri penyebab penyakit (bakteri patogen) dan bakteri perusak atau pembusuk. 

Oleh karena itu, pedagang daging ayam potong seringkali menggunakan bahan tambahan pangan  yang berfungsi sebagai pengawet, sehingga  daging ayam bisa bertahan lebih lama  dan  pedagang  ayam  tidak  mengalami  kerugian.  Salah  satunya  yaitu  penyalahgunaan formalin sebagai pengawet dan mempertahankan kualitas kenampakan pada daging ayam potong. 

Hal ini kerap kali dilakukan untuk mencegah kerugian pedagang akibat sifat daging ayam yang mudah  mengalami kerusakan.  Formalin merupakan  bahan kimia  yang penggunaannya  dilarang untuk makanan. Formalin biasanya digunakan sebagai bahan baku industri lem, disinfektan untuk pembersih  lantai,  kapal,  gudang  dan  pakaian,  germisida  dan  fungisida  padatanaman  sayuran, serta pembasmi lalat dan serangga lainnya.

Kenampakkan daging ayam yang diberi formalin seringkali mengelabui konsumen. Hal ini karena ayam berformalin memiliki kenampakan yang lebih baik meski sudah dibiarkan dalam waktu  yang  lama.  Oleh  sebab  itu,  perlu  diketahui  ciri-ciri  ayam  potong  yang  mengandung formalin. Ayam potong yang mengandung formalin memiliki warna putih pucat atau kebiruan, tidak  dihinggapi  lalat,  memiliki  tekstur  yang  kencang  dan  kaku  serta  apabila  ditekan  memiliki tekstur yang kenyal, tidak tercium bau amis alami ayam. Sedangkan ayam yang tidak berformalin berwarna putih kemerahan segar, bau amis, tekstur lembek atau halus, biasanya dihinggapi lalat, dan tidak tahan lama.

 Larangan penggunaan formalin sebagai bahan tambahan makanan telah tercantum dalam Permenkes RI No.033 tahun 2012, tentang Bahan Tambahan Pangan bagian bahan yang dilarang digunakan sebagai BTP. Hal ini dikarenakan formalin merupakan bahan beracun dan berbahaya bagi  kesehatan  manusia.  

Jika  kandungannya  dalam  tubuh  tinggi,  akan  bereaksi  secara  kimia dengan hampir semua zat di dalam sel sehingga menekan fungsi sel dan menyebabkan kematian sel  yang  tinggi  dalam  tubuh.  Selain  itu,  kandungan  formalin  yang  tinggi  dalam  tubuh  juga menyebabkan  iritasi lambung,  alergi,  bersifat  karsinogenik  (menyebabkan  kanker) dan  bersifat mutagen (menyebabkan perubahan fungsi sel/jaringan), serta orang yang mengonsumsinya akan muntah, diare bercampur darah, kencing bercampur darah, dan kematian yang disebabkan adanya kegagalan peredaran darah. Oleh sebab itu, sebagai konsumen kita harus teliti dan cermat dalam membeli daging ayam potong agar terhindar dari bahaya formalin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun