INI tentang secangkir kopi di kereta api,
tentang pagi yang pergi dan petang yang kembali.
Tentang deretan rumah kumuh,
hingga barisan pepohonan yang teduh.
Tentang perempuan yang mencuci baju di atas batu,
dan lelaki pandir yang mengisap getir.
Tentang perjuangan yang gamang,
dan pengorbanan yang sia-sia terbuang.
Tentang harapan yang rapuh,
dan asa yang terus berpeluh.
Tentang apa yang sebenarnya dicari,
jika semua harus ditinggal pergi.
Lampegan, Maret 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!