JANGAN marah bila aku memerhatikanmu, semakin waktu berlalu, ada gelora yang tak biasa, selalu ada gelisah saat melihatmu, dan bertanya-tanya atas ketidakhadiranmu, dan resah-resah ini selalu mengganggu dalam resah di setiap langkah.
Jangan murka bila ternyata aku suka padamu, rasa yang tak biasa, rasa yang terpatri, meliuk mengukir indah di dalam hati. Inilah maha karya sang waktu yang selalu jujur adanya, dan aku pun terpanah tak berdaya dibuatnya.
Jangan menertawakanku atas rindu ini padamu, rindu menggebu yang berbalut malu. Malu diri, malu kondisi, malu karena aku dan kamu takkan pernah bisa bersatu.
Inilah kerinduanku, rindu yang membatu, seperti inilah cemburuku, cemburu yang tak tahu malu.
Dan, jangan membenciku saat kamu tahu tentang segala rasa ini terhadapmu, karena aku tak akan memintamu sedia apalagi memaksamu untuk memberi rasa yang sama.
Biarlah segala tentangmu, setiap cerita tentang rasa ini menjadi teman angan di saat diri merasa sepi.
Bogor, 30/5/17
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H