Mohon tunggu...
Karyati
Karyati Mohon Tunggu... Administrasi - Belajar menjadi pembaca terbijak

ok

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Ucapan Selamat

8 Juni 2018   21:05 Diperbarui: 8 Juni 2018   21:26 984
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Momen lebaran sering sekali ditandai dengan bertaburan pecingan "Jawa" mendapatkan uang dari orang tua atau kerabat. Pecingan itu diberikan kepada sanak saudara sebagai bentuk berbagi atas rezeki yang berlimpah serta bentuk tradisi yang harus dilestarikan.

Anak-anak paling suka mengumpulkan dan mengoleksi uang yang telah diterimanya. Jika, uang sudah terkumpul maka anak berkeinginan untuk membelanjakan untuk tersebut untuk sesuatu hal yang telah lama diimpikan. Ada juga anak menginginkan uang pecingan tersebut digunakan untuk menabung.

Siapa pun yang diberi pecingan baik anak kecil maupun oran tua pasti akan semringah. Itu pasti dan kewajaran tersendiri. Hakikatnya manusia suka dengan uang karena manusia membutuhkan uang untuk membelanjakan sesuatu yang dibutuhkan.

Akan tetapi, berbeda dengan saya kala itu. Lebaran yang seperti umumnya mendapatkan banyak pecingan dengan penuh kebahagiaan. Sebaliknya, kebahagian ini lebih dari sekadar pecingan yang diterima oleh saya pada waktu itu. Kebahagian yang dirasakan, yakni bentuk ucapan selamat yang telah dilontarkan oleh saudara dari keluarga besar saat berkumpul bersama. Ucapan selamat itu diucapkan karena saya saat itu telah berhasil menjalankan puasa sehari penuh dalam bulan Ramadan. Berapa jumlah puasa yang saya laksanakan saat itu, sudah tidak terekam oleh memori otak ini. Tersisa, ingatan sebuah kata selamat dari keluarga pada saat berkumpul bersama.

Ucapan selamat dapat menjalankan puasa sehari penuh menjadikan kekuatan dan kehebatan bagi diri ini. Betapa tidak bahagia bisa disanjung oleh saudara-saudara yang mengetahui ini.

Saudara pun tidak akan pernah menyanjung jika tidak mengetahui dari orang tua saya terutama sang ibunda. Sang ibunda begitu bangga mempunyai anak perempuan satu-satunya yang belajar puasa sehari penuh dan dilaksanakan secara berkelanjutan meski tidak dipungkiri pelakasaan puasa tidak sebulan penuh. Namun, bagi ibunda hal ini sudah sangat luar biasa sekali.

Sederhana tapi bermakna dan mempunyai nilai sejarah yang sangat miliar sekali. Ucapan selamat yang bernilai tinggi bagi penerima secara implisit membangkitkan motivasi bagi penerima. Sehingga, mempunyai kenyakinan yang lebih kuat lagi. Jika, melakukan sesuatu dengan sungguh-sungguh dan perjuangan yang lebih maka hasil tidak akan pernah membohongi. Persis seperti hadiah ucapan selamat yang telah saya terima.

Hadiah menurut KBBI V pemberian (kenang-kenangan, penghargaan,penghormatan). Prinsipnya, hadiah itu tidak selalu berbentuk barang. Tepat seperti yang dijelaskan oleh KBBI V bahwa hadiah bisa juga berupa penghargaan. Sama dengan ucapan selamat merupakan bentuk penghargaan yang sangat luar biasa sekali ketika dilontarkan.

Garis besarnya, jangan memandang hadiah pada pemberiannya akan tetapi, ingatnya kenangan, fungsi, dan manfaat dari hadiah tersebut supaya kita menjadi manusia yang dapat menghargai hadiah/pemberian dari siapa pun itu. Sehingga, membuat orang yang memberi hadiah itu bahagia karena pemberian yang telah diberikan kepada kita dapat diterima dengan baik. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun