Mohon tunggu...
Ghulam Nurul Wildan
Ghulam Nurul Wildan Mohon Tunggu... -

masih jadi pelajar yang tak kunjung pandai

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Perlunya Mengendalikan Diri

19 Desember 2014   14:55 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:58 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perubahan tatanan kehidupan masyarakat, Keresahan hidup yang semakin meningkat, kecenderungan pelanggaran disiplin secara terbuka, ambisi berlebihan untuk memaksakan kehendak kecenderungan lari dari masalah oleh masyarakat. karena multikrisis melalui jalan pintas yang bersifat sementara menjadi alasan mengapa kita perlu mengendalikan diri dalam menghadapi perkembangan zaman khususnya perkembangan di dunia pendidikan dan kelengkapan nya. Pentingnya pengendalian diri bisa dilihat dari contoh dibawah ini.

Anak-anak berusia empat tahun di sebuah TK Standford disuruh masuk ke dalam ruangan yang di dalamnya terdapat sepotong marshmallow. Diletakkan di atas meja. “kalian boleh makan itu (marshmellow) jika mau, tetapi kalau kalian memakan nya setelah saya kesini, kalian berhak mendapatkan sepotong lagi”. 14 tahun kemudian hasil yang didapat adalah mereka yang langsung memakan marshmellow dibanding mereka yang tahan menunggu (mengendalikan diri), cenderung tidak tahan stress, mudah tersinggung, mudah berkelahi, dan kurang tahan uji dalam mengejar cita-cita. Sebaliknya, mereka yang bisa mengendalikan diri. Disaat masuk PT nilai mereka lebih tinggi.Mereka orang cerdas, berminat tinggi, mampu berkosentrasi. Mampu menjagi hubungan antar manusia. Lebih handal dan tanggung jawab,lebih baik saat menghadapi stress.

Pengendalian diri diatas menunjukkan bahwa mereka yang mampu mengendalikan diri pada tahap perkembangan akan menuai nya di saat di masa dewasa nya kelak. Proses pengendalian diri merupakan proses dimana kita bisa mengendalikan emosi yang berada di dalam diri kita khususnya ketika melakukan pelayanan bimbingan dan konseling. Keuntungan dari pengendalian diri disini adalah mampu menghadapi tantangan, godaan dan rintangan kemudian mampu berkosentrasi dalam bekerja, mengembangkan hubungan yang tulus dan akrab dengan orang lain. Dan terakhir handal, tanggung jawab, dan bisa mengendalikan diri dengan baik ketika stress. Kemudian beberapa tahapan kecerdasan emosi yang harus di peerhatikan diantaranya.

a.Mengenali emosi diri berarti memantau perasaan dari waktu ke waktu yang membantu pengendalian diri dalam mengambil keputusan.

b.Mengelola emosi berarti mengenali perasaan agar dapat terungkap denan tepat bergantung pada kesadaran diri, semisal menghibur diri, melepaskan kecemasan, kemurungan dan ketersinggungan. Bukan berarti melawan kemurungan namun, kembali dari kemerosotan dan kejatuhan hidupnya dengan cepat

c.Memotivasi diri sendiri berarti menguasi diri dan berkreasi bisa menjadi awal untuk memotivasi diri, kemudian tidak eksplosive dalam menghadapi kenyataan menjadi sebuah landasan keberhasilan.

d.Mengenali emosi orang lain. Empati adalah kemampuan untuk memahami dan merasakan apa yang dipikirkan, dirasakan dan diinginkan oleh orang lain. Membangun simpati dan empati sangat penting dimiliki oleh guru BK dalam menangani klien dalam hal ini adalah peserta didik

e.Membina hubungan merupakan keterampilan yang akan menunjang popularitas kepemimpinan dan keberhasilan hubungan antar pribadi.

Pengendalian diri mutlak diperlukan oleh seorang guru bimbingan dan konseling dalam proses penanganan kasus atau masalah yang dihadapi oleh klien. Beberapa langkah diatas mungkin bisa membantu memahami dan mengendalikan diri secara baik. Semoga bermanfaat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun