Album foto di tangannya terurai berjatuhan. Alunan lagu dari radio butut terdengar lembut, menggerogoti hatinya.Â
But there's nothing, like doing nothing, with you.
Tatapannya pun kosong ke arah luar jendela. Setiap nada yang didengar kini memudar, seperti bintang yang mulai tenggelam di langit hitam pekat di atas sana.
"Apakah kau pernah menduga bahwa akhirnya kita kalah, dan rela melepaskan kedua tangan yang telah dipenuhi sumpah untuk selamanya terpatri ini?"Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!