Mohon tunggu...
Curahan Hati
Curahan Hati Mohon Tunggu... Penulis - Masyarakat Biasa

Tidak punya tempat cerita, izinkan saya bercerita disini. Jangan dihujat, ini semua murni pengalaman saya:)

Selanjutnya

Tutup

Diary

Suka Duka jadi Guru SMP, Bukan Sekedar Mengajar tapi Mengarungi Takdir

30 Oktober 2024   20:46 Diperbarui: 30 Oktober 2024   20:49 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Jujur, walaupun dulu jadi guru bukan impianku, sekarang aku ngerasa terikat sama pekerjaan ini. Nggak gampang, apalagi dengan latar belakang yang nggak nyambung sama pendidikan. Tapi aku belajar, guru itu bukan cuma soal teknik mengajar atau teori dari buku teks. Jadi guru itu soal memahami, menyayangi, dan juga belajar dari anak-anak yang ternyata punya dunia yang nggak kalah rumit dari kita.

Aku mulai melihat profesi ini bukan sekadar pekerjaan, tapi pengabdian. Ya, mungkin gajinya nggak sebanyak yang orang kira, tantangannya berat, tapi di balik semua itu, ada kebahagiaan yang nggak bisa dinilai sama angka. Setiap kali ada murid yang berhasil memahami pelajaran, setiap kali ada senyuman, atau ucapan terima kasih, rasanya hati ini penuh.

Untuk yang Masih Mencari

Kalau ada yang bilang, "Ah, guru mah gampang," mereka mungkin nggak tau kenyataan di baliknya. Butuh hati yang besar buat terus bertahan dan ikhlas mengabdikan diri buat orang lain. Bagi aku, jadi guru adalah salah satu cara aku memberi sesuatu buat dunia ini, meskipun kecil, tapi aku percaya dampaknya bisa besar.

Menjadi guru mungkin tak pernah ada dalam kamus hidupku dulu, tapi sekarang aku nggak bisa bayangin diri aku jadi apa kalau bukan seorang guru. Meski berat, meski penuh perjuangan, aku yakin setiap peluh yang keluar bakal ada nilainya. Jadi, buat kalian yang mungkin merasa hilang arah, jangan takut mencoba sesuatu yang nggak pernah ada di rencana hidup kalian. Karena siapa tau, di sana justru kalian menemukan panggilan sejati kalian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun