Dengan menatap "tajam" mengawasi kami sambil menggelengkan kepalanya, mungkin dalam hatinya berkata;
"Oalah bocah-bocah".Â
Ya itulah Ibu Kini, guru kami di TK Pertiwi, satu-satunya sekolah TK yang ada di desa Kemiri Kecamatan Sigaluh di pinggiran perbukitan selatan Kabupaten Banjarnegara.
Beliau adalah sosok pribadi yang rendah hati, perhatian, tenang, penyabar, telaten, ramah dan murah senyum.
Berkaca dari pengalaman menjadi anak didiknya Ibu Kini, ternyata menjadi guru TK tidaklah semudah yang dibayangkan.
Menjadi guru TK faktanya bukan hanya tentang menyanyi, tepuk tangan atau tentang "teriak-teriak", melainkan dituntut untuk menguasai segala bidang ilmu.
Hampir semua ilmu, aspek-aspek perkembangan anak; mulai dari kognitif, fisik-motorik, bahasa, seni, moral-etika, agama, sosial-emosional kesehatan reproduksi anak ternyata perlu dipahami oleh guru TK.
Menjadi guru TK ternyata membutuhkan kesabaran seluas langit seluas bumi, agar mampu mengendalikan "emosi" ketika menjumpai anak didiknya memecahkan mainan, menyobek kertas dan melempar alat tulis dan jenis "keusilan" lainnya.
Sekarang saya dapat memahami ternyata menjadi guru TK bukanlah sekedar menemani anak-anak belajar dan mengeksplorasi diri, namun sebagai fasilitator belajar dan menjadi contoh bagi anak didiknya.
Selain itu butuh ketelatenan luar biasa agar bisa menjalin hubungan hangat dengan para muridnya. Sungguh hebat Ibu Kini.
Jika ada ungkapan guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa, maka saya rasa ungkapan ini sangat cocok dan pas untuk guru TK.