Yudas Iskariot dalam Injil Yudas ditampilkan sebagai tokoh yang serba positif, suatu teladan bagi mereka semua yang ingin menjadi murid Yesus. Mungkin karena itulah, Injil Yudas berakhir dengan pengkhianatan Yudas, dan bukan dengan penyaliban Yesus. Inti pesan yang hendak disampaikan oleh Injil Yudas adalah pemahaman, wawasan, dan kesetiaan Yudas sebagai tolok ukur bagi siapa pun yang ingin menjadi murid Yesus. (Hlm xxxi).
Buku  The Gospel of Judas dari Kodeks Tchaos disunting oleh : Rodolphe Kasser, Marvin Meyer dan Gregor Wurst akan memperkaya khazanah pengetahuan pembacanya, terutama bagi mereka yang currious (penasaran) dengan isi Injil Yudas.
Rodolphe Kasser, merupakan guru besar Emeritus di Universitas Geneva, seorang ahli sastra dan bahasa Kopt. Marvin Meyer adalah seorang dosen Kitab Suci dan Kajian Kristen di Pusat studi Griset, Universitas Chapman yang merupakan ahli di bidang gnostisisme dan naskah - naskah tentang Yesus di luar Perjanjian Baru. Sedangkan Gregor Wurst adalah dosen sejarah Gereja di Universitas Augsburg, Jerman.
Bagi kaum beriman, Yesus menghadapi penyaliban justru sebagai konsekuensi pengabdiannya untuk merujukkan kembali kemanusiaan dengan Yang Ilahi. Bila alam pikiran Perjanjian Baru diselami, akan jelas adanya tema dasar "salib dan kebangkitan" Yesus. Begitulah setidaknya yang disampaikan oleh Agustinus Gianto, Guru Besar Semit dan Linguistik, Pontificial Biblical Institute, Roma pada halaman prakata di buku ini.
Ketika membacanya, kita akan memahami jika "The Gospel of Judas" merupakan salah satu temuan paling besar pada abad kedua puluh. Injil ini menyaingi gulungan-gulungan Laut Mati dan injil-injil Gnostik yang ditemukan di Nag Hammadi".
Setelah lenyap dari peredaran selama 1600 tahun, Injil Yudas yang dianggap oleh sebagian kalangan kontroversial ini ditemukan di suatu gua di gurun pasir Mesir. Untuk menentukan otentisitasnya, The National Geographic Society telah membentuk tim yang dengan saksama meneliti lembar-lembar papirus injil ini. Selama prosesnya, penelitian ini diklaim melibatkan pengkajian dengan metode radiokarbon; serpihan papirus diteliti untuk menentukan umurnya.
Disamping itu ahli-ahli yang sanagat kompeten di bidangnya dilibatkan untuk menafsirkan isi kandungannya, dan secara hati-hati nmaun akurat memastikan asal usul serta arti penting setiap huruf, kata dan kalimat yang terkandung di dalam Injil ini.Â
Pada salah satu bagian pembahasan, Irenaeus dari Lyon dan Injil Yudas, akan dijumpai ulasan tentang kelompok gnostik yang disebut sebagai "Kainit" (Pengikut Kain). Kelompok gnostik ini menuntut evaluasi ulang terhadap paham-paham Kristen ortodoks dan paham Yahudi mengenai keselamatan ilahi.
Buku ini tampaknya akan membawa para pembacanya pada suasana emosional-reflektif- Â terhadap sosok Yudas Iskariot. Penafsiran pada Yudas merupakan interpretasi yang mungkin memiliki dampak dramatis pada pemahaman kita tentang peran Yudas Iskariot dalam kisah perjalanan Yesus. Selamat membaca!
Judul buku: Injil Yudas dari Kodeks Tchaos
Penyunting: Rodolphe Kasser, Marvin Meyer, Gregor Wurst
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit: 2006
ISBN: 9792221832