[caption id="attachment_83449" align="alignright" width="300" caption="Ilustrasi/Admin (Shutterstock)"][/caption] Minyak goreng adalah salah satu kebutuhan sembako bagi masyarakat. Sebagian orang malah memposisikan minyak goreng sebagai kebutuhah primer dalam kehidupan. Kebutuhan akan minyak goreng inilah yang telah menumbuhkan salah satu sektor bisnis pangan yang terus berkembang. Karena itu, berbagai merek dan brand produk minyak goreng bertebaran di setiap pasar-pasar masyarakat, dari pasar tradisional sampai pasar super modern. Setiap perusahaan atau pabrik yang memproduksi minyak goreng selalu gencar bersaing dalam mempromosikan merek atau brand produknya masing-masing. Bahkan, tak jarang "pembodohan" public pun dilakukan dalam konsep periklanan atau pemasaran produk mereka. Sebagai contoh, Anda pasti pernah melihat iklan salah satu produk minyak goreng yang menitikberatkan isu bebas kolestrerol, kan?! Dalam iklan tersebut dipaparkan bahwa minyak goreng merek itu telah bebas kolesterol dalam proses produksinya dan aman dikonsumsi, bahkan minyak goreng itu mengklaim produknya mampu mengurangi kadar kolesterol dalam tubuh. Benarkah demikian?! Atau mungkin, barangkali anda sering membaca label non kolesterol di minyak-minyak goreng yang dijual di pasar, swalayan, atau agen tertentu. Mungkin anda berpikir minyak goreng itu tidaklah mengandung kolesterol, ditambah lagi kemasannya menarik dan tampak modern. Dan, mungkin anda telah membaca dan mengetahui bahwa minyak goreng merek itu bebas kolesterol dibandingkan minyak goreng curah atau minyak goreng yang banyak dijual di lingkungan pasar rakyat. Anda pun tentu tidak ragu dan pasti akan membeli minyak goreng yang berlabelkan non-kolesterol dibandingkan jenis minyak goreng lainnya, seperti minyak goreng curah. Benarkah minyak goreng yang dikemas dengan sangat modern dianggap bebas kolesterol dibandingkan minyak goreng curah?! Inilah faktanya. Pada dasarnya, semua minyak yang berasal dari tumbuhan tidak mengandung kolesterol. Namun, hanya minyak/lemak yang berasal dari hewanlah yang mengandung kolesterol seperti mentega, minyak ikan, lemak hewan dan yang sejenis. Lalu, kalau begitu, iklan atau label minyak goreng non-kolesterol itu bohong atau suatu penipuankah?! Jawabannya adalah tidak sepenuhnya bohong atau penipuan, hanya sebagian saja yang terlalu melebih-lebihkan informasi sehingga terkesan pembohongan public. Agar untuk diketahui bersama. Beberapa minyak dari tumbuhan ada yang banyak mengandung asam lemak jenuh, dan beberapa yang lainnya banyak mengandung asam lemak tak jenuh. Nah, asam lemak jenuh jika dikonsumsi oleh manusia atau hewan akan merangsang sintesis kolesterol tubuh, sementara asam lemak tak jenuh jika dikonsumsi justru akan menurunkan kolesterol tubuh. Nah, minyak goreng non kolesterol adalah minyak yang lebih banyak mengandung asam lemak tak jenuhnya daripada asam lemak jenuhnya. Jika minyak jenis ini dikonsumsi diharapkan sintesis kolesterol dalam tubuh tidak akan meningkat sehingga kadar kolesterol darah diharapkan tidak meningkat pula. Kesimpulannya adalah minyak goreng itu pada dasarnya memang tidak mengandung kolesterol, karena berasal dari tumbuh-tumbuhan. Jadi, jika ada yang mengklaim bahwa minyak goreng ini masih mengandung kolesterol, tentulah itu adalah suatu kesalahan. Dan, jika ada yang mengatakan bahwa minyak goreng jenis ini atau merek itu sangat dijamin bebas kolesterol, bahkan mampu menurunkan kolesterol dalam tubuh. Tentu kita harus lihat dahulu minyak goreng yang dimaksud. Ingat, semua minyak goreng yang dipasarkan umumnya berasal dari kelapa atau kelapa sawit. Itu berarti sumber bahan alamnya sama, dari tumbuh-tumbuhan. Yang membedakan antara jenis minyak goreng yang satu dengan yang lainnya adalah mungkin dalam proses produksi, zat atau reaksi fisik/kimia yang terjadi, dan parameter hasil akhirnya. Tentu minyak goreng yang mengandung lebih banyak asam lemak tak jenuhlah yang mampu menurunkan kolesterol dalam tubuh. Jadi, jika ada iklan atau promosi yang mengatakan bahwa minyak goreng ini dijamin bebas kolesterol 100 %. Tentu itu bukanlah suatu informasi yang menghebohkan atau luar biasa. Karena, sekali lagi, minyak goreng itu pada dasarnya memang bebas dari kolesterol, sebab berasal dari tumbuh-tumbuhan. Semoga dengan penjelasan ini, kita tidak berprasangka salah lagi dalam menilai dan menginterpretasikan iklan minyak goreng yang melabelkan mereknya sebagai minyak goreng terpercaya bebas kolesterol dibandingkan minyak goreng lainnya! --------------------------------------- Salam Tanggap [CV]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H