Mohon tunggu...
Cupi Valhalla
Cupi Valhalla Mohon Tunggu... -

A traveling lover, An environmentalist, and An ordinary person who has many extraordinary passions. Having been learning the subject of the environmental safety and health at Technische Hogeschool te P.V.J

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mitos dan Fakta tentang KDRT !!!

5 Mei 2010   09:43 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:24 1083
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

[caption id="attachment_133806" align="aligncenter" width="500" caption="Jangan Biarkan Rumah Tangga Anda Tercerai-berai !"][/caption] Selama ini, masyarakat cenderung menganggap persoalan KDRT (Kekerasan Dalam Rumah Tangga) sebagai suatu persoalan pribadi (rahasia internal keluarga) yang “lumrah” terjadi dalam kehidupan rumah tangga. Hal ini terjadi karena masyarakat meyakini berbagai mitos mengenai KDRT. Mitos tersebut menjadi semacam euphoria atau “tradisi” yang pasti selalu ada dalam kehidupan rumah tangga seseorang, baik kecil ataupun besar konflik yang terjadi dalam setiap momentum perselisihan/perbedaan pandangan. Padahal, sebenarnya mitos-mitos yang dipercayai oleh sebagian masyarakat tersebut, sangat bertentangan dengan fakta yang ada. Berikut ini adalah beberapa mitos dan fakta seputar masalah KDRT, sebagaimana dikutip dari majalah Hidayah Edisi 53 (Desember 2005), yakni sebagai berikut : MITOS 1. Isteri dipukul karena membantah, melawan suami, dan berbuat keslahan besar adalah hal yang “wajar” 2. KDRT hanya terjadi pada pasangan yang memulai perkawinan tanpa dasar saling cinta (dijodohkan) 3. KDRT hanya terjadi pada suami yang memiliki kelainan jiwa 4. KDRT hanya terjadi pada pasangan yang kondisi sosial ekonominya rendah 5. KDRT terjadi karena suami yang mabuk, kalah judi, gagal dalam pekerjaan, dan sebagainya 6. KDRT hanya dilakukan suami yang memang berperangai kasar 7. KDRT adalah persoalan perempuan Barat 8. KDRT hanya terjadi karena kedua pasangan suami-isteri yang sibuk dengan pekerjaannya masing-masing 9. Pemukulan terhadap isteri itu terjadi semata-mata karena suami lepas kontrol atau marah 10. Pemukulan terhadap isteri tidak akan terjadi apabila suami isteri beragama dengan baik dan taat FAKTA 1. Suami memukul isteri karena “kesalahan isteri” berdasarkan standar nilai si suami 2. KDRT terjadi pada pasangan yang memulai perkawinan dengan dsar saling cinta 3. KDRT dilakukan oleh suami yang normal (tidak punya kelainan jiwa) 4. KDRT banyak juga terjadi pada pasangan yang kondisi sosial ekonominya tinggi 5. KDRT dilakukan oleh suami yang tidak mabuk, tidak kalah judi, bahkan sukses di dalam karir 6. KDRT dilakukan oleh suami yang mampu bergaul dengan baik dan santun kepada semua orang 7. KDRT adalah persoalan perempuan dan laki-laki di seluruh dunia 8. KDRT justru bisa terjadi karena “intens” tingkat hubungan yang “melampaui” standar masing-masing 9. Pemukulan terhadap isteri bisa terjadi dalam keadaan dan kondisi apa saja 10. Pemukulan terhadap isteri justru dengan alasan diperbolehkan agama Nah… itulah beberapa mitos dan fakta seputar masalah KDRT yang bisa kita temukan dalam kehidupan rumah tangga sehari-hari. Coba bandingkan betapa kontras dan sangat berlawanan sekali antara mitos dan fakta tentang KDRT, bukan?! Silahkan anda sekalian renungkan dalam-dalam secara positif hubungan/korelasi antara mitos dan fakta tersebut. Yang jelas KDRT adalah salah satu problematika dalam kehidupan rumah tangga yang perlu mendapat perhatian penting, karena akan fatal akibatnya jika tidak ditangani dan diselesaikan dengan solusi yang tepat dan bijak. Terakhir… Yuk sama-sama kita ucapkan : Katakan tidak untuk KDRT ! [caption id="attachment_133836" align="aligncenter" width="233" caption="STOP KDRT !!!"][/caption] Note : Sumber gambar di sini dan di sini

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun