Mohon tunggu...
Cupi Valhalla
Cupi Valhalla Mohon Tunggu... -

A traveling lover, An environmentalist, and An ordinary person who has many extraordinary passions. Having been learning the subject of the environmental safety and health at Technische Hogeschool te P.V.J

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Chakra Itu Keluar dari Tubuhku; Mozaik Pengalaman Unik!

29 November 2010   22:07 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:11 280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
12910674701127948632

[caption id="attachment_75298" align="alignleft" width="300" caption="The 7 Chakras (http://kukumelu.wordpress.com/)"][/caption]

Putih kekuning-kuningan, berputar-putar terlihat mengikuti arah mata menghadap. Itulah yang kulihat dan kurasakan saat sebuah cahaya berpendar di garis kepala. Aku tak tahu itu apa. Yang jelas cahaya itu sungguh indah bak buliran salju yang turun. Sungguh rinai yang tampak mentakjubkan rasa. Tapi, untuk melihat cahaya itu harus mengerutkan mata---senada dengan mata orang china---seirama dengan cekungan tipis kubangan mata. Namun, eforia yang mencuat hadir menimbulkan kesyahduan tersendiri---ketika moment itu datang.

Kutanyakan pada seorang kawan---yang ahli masalah ini. Katanya cahaya itu adalah chakra yang keluar dari tubuhku. Tambahnya lagi---Chakra itu adalah pusat energi metafisik dan/atau biofisis dalam tubuh manusia---ringkasnya katanya, adalah semacam kekuatan atau sumber energi yang tersimpan dalam tubuh manusia.

Aku tak mengerti semua penjelasan panjang darinya. Namun, satu hal yang kutangkap dari celotehnya, bahwa aku beruntung bisa membuka pintu dimensi sumber chakra itu.

Lantas, sambil menatap selidik, dia mulai menggerakkan otak spionase-nya mencari tahu padaku. Dengan ekspresi datar---kujawab saja---kalau aku tak tahu menahu mengenai hal itu. Yang kutahu, waktu itu, aku tengah ber-heroik mengerjakan tugas laporan di tengah malam bolong. Kukerahkan segala tenaga dan pikiran untuk menyelesaikan laporan yang dikejar tenggat waktu. Ditambah lagi, harus menelusuri lika-liku referensi yang seabreg banyaknya. Bayangkan---semua indera, hormon, dan energi kukerahkan saat aktivitas itu. Dengan didera rasa kantuk bagai beban besi menimpa kelopak mata, kupaksakan setiap kesadaran untuk mengerjakan tugas itu. Nah, saat itu kusaksikanlah suatu kejadian aneh bin ajaib bin langka bin lain-lainnya. Beberapa butir cahaya berwarna putih kekuningan---perpaduan antara semburat perak dan emas---berinai rima di hadapan mataku, seakan menari lembut nan syahdu, berhadap frontal dengan mataku yang kuyu alias menyipit. Anehnya, buliran cahaya itu mengikuti ke mana arah bola mata memandang. Ku tengadah ke atas, cahaya itu mengikuti. Ku lirik ke bawah tetap membuntuti. Karena keganjilan itu, untuk sementara waktu---dengan keadaan terpaksa, kuhentikan sejenak aktivitas pentingku saat itu. Dan, mulai menikmati sajian momentum keunikan yang tercipta. Namun, sayang sungguh sayang, moment unik itu hanya dapat dinikmati sebentar saja. Kutaksir dan kutimbang, hanya 120 detik saja. Tak lebih dan tak kurang. Namun, sungguh menimbulkan perasaan luar biasa dari semua itu.

Temanku---yang ahli dalam bidang itu, tampak berfikir panjang dan menerawang. Lalu, dengan tatapan berbinar dan senyum menyimpul sinis, mulailah ia mengeluarkan suara opininya.

Sungguh menarik Kawan pengalamanmu ini. Akan coba kuteliti dan kucari tahu” Imbuhnya sambil menyunggingkan senyum berkesan spirit dalam rambatan energi tubuhnya.

Aku tak mengerti maksudnya. Yang jelas---yang kutahu---bahwa Mahasiswa Psikologi---seperti Dia---mungkin bisa digeneralisir untuk semuanya---bahwa sungguh sangat misterius dan banyak hal yang tak terduga mencuat hadir. Termasuk masalah ganjil dan keanehan---apalagi menyangkut unsur kemanusiaan---psiko-analytic-socialitic-logic. Semua itu sangat menarik minat mereka. Termasuklah di dalamnya, apa yang ku alami di tengah malam bolong.

Namun, terlepas dari teorikalitas dan jawaban si teman itu. Aku bersyukur bisa mengalami kejadian unik dan mensyahduhkan itu. Cahaya luar biasa itu sungguh mentakjubkan dan menjadi memoir kelangkaan. Berharap bisa mengalaminya lagi suatu hari nanti, dan semoga saja bukan pertanda buruk dan negatif.

-----------------------------------------

Memoir mozaik pengalaman hidupku yang langka

Namaste,

[CV]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun