” janganlah orang orang mukmin mengambil orang orang kafir menjadi wali, dengan meninggalkan orang orang mukmin.Barang siapa berbuat demikian, niscaya lepaslah ia dari pertolongan Allah kecuali karena (siasat) memelihara diri dari sesuatu yang di takuti mereka. Dan Allah memperingatkan kamu terhadap siksa-Nya. Dan hanya kepada Allah kembalimu.” Ali Imron : 28
Ini yang (mungkin) dijadikan dalil Rhoma irama, sang Radja Dangdut, di depan jamaah masjid untuk tidak memilih pemimpin kafir, yang saya duga, untuk menyudutkan pasangan JOKOWI-AHOK. Saya sebagai muslim, tidak ada keraguan sedikit pun tentang ayat itu, bahwa ayat itu BENAR MUTLAK adanya, karena bersumber dari Allah SWT. Dan tidak sedikit pun saya ragu untuk mengamalkan ayat itu.
Tapi permasalahan bukan disitu, permasalahannya adalah, niat dari rhoma irama ketika mengungkapkan itu. Saya sangat meragukan ketulusan dan keikhlasan rhoma bahwa ketika dia menutip ayat tersebut, murni memang ingin berdakwah, murni memang ingin memberitahu umat tanpa sedikit pun memojokkan pesaing pasangan sang incumbent, JOKOWI-AHOK.
Ada beberapa alasan yang membuat saya ragu, bahwa tidak ada motif apapun selain dakwah, ketika rhoma mengutip ayat ini.
Yang pertama tentu kita ingat, ketika putaran pertama, muncul kampanye iklan FOKE NARA yang didalamnya ada rhoma irama, yang mengajak masyarakat untuk memilih FOKE NARA sebagai Gubernur DKI. Disini jelas, bahwa rhoma irama merupakan bagian tak terpisahkan dari tim sukses FOKE NARA, walaupun hanya sebagai bintang iklan, sebagai tim hura hura, atau tim pemegang kabel Mikrophone sekalipun, yang berarti ada nilai ekonomi disitu, yang berarti sangat jelas, ada ajakan sang raja dandut untuk memilih FOKE NARA. Dari sini kita bisa nilai, rhoma tak bisa dipisahkan sebagai tim (pendukung)nya FOKE NARA.
Yang kedua, ketika ceramah di masjid, disitu ada sang Incumbent FOKE. Mustahil rasanya buat saya, ketika kita ingin menyampaikan sesuatu ayat tentang memilih pemimpin dengan netral, membuka indentitas calon pemimpin dengan tanpa memihak, tapi yang ada disitu hanya satu calon pemimpin, bukan semua calon pemimpin. Secara psikologis inii mempengaruhi sang penceramah, Tentu saja buat saya ini menimbulkan pertanyaan, kalu rhoma tidak sedang menjilat FOKE, mungkinkah dia sedang membanggakan JOKOWI ?
Yang ketiga, ketika berceramah, kenapa harus menyampaikan sebuah fitnah yang keji (menurut saya) kenapa harus menyampaikan data yang salah tentang salah satu calon ? kenapa memuji yang 1 tapi menginjak yang lainnya ? bukankah tugas muballigh hanya sebatas mengingatkan ? bukan memfitnah ?
Yang ke empat, saya menganggap rhoma hanya sebatas sang superstar dangdut, sang raja, sang musisi, yang tahu sedikit ilmu agama, bukan muballigh. Karena bila ingin menjadi muballigh, banyak hal yang harus di pelajari, mulai dari ilmu nahwu, ilmu sorof, mengerti tentang asbabun nujul sebuah ayat dan surat, mengerti riwayat hadist, dan ilmu-ilmu lain, dan itu berarti harus”NGAJI” entah di pondok ataupun sekolah Formal di Universitas Islam yang mengajarkan hal tersebut. BUKAN NGAJI dari INTERNET, lalu menganggap semua data internet adalah VALID. POORRRR…
Yang ke lima, ke dua calon ini sama-sama muslim. Rasanya gak pas dan gak selayaknya rhoma mengutip ayat ini, selain karena kedua-duanya muslim, rhoma bukan orang yang netral untuk mengutip ayat ini. MUI yang kita anggap netral pun, dalam rilisnya mengatakan, boleh memilih pemimpin non muslim asalkan mampu berlaku adil dan disisi lain, tidak ada pemimpin yang berlaku adil.
Nah bila kita mau membandingkan secara jujur diantara 2 calon ini, gak usah jauh-jauh deh membandingkan track record dan kinerja. Karena akan jomplang menang JOKOWI kemana-mana. Mari kita lihat pengamalan agama dari keduanya. Banyak yang melihat bahwa JOKOWI adalah Islam Substansial dan FOKE adalah Islam formalitas alias KTP. Gak percaya ? coba sekali kali kalo keduanya ketemu pas buka puasa, JOKOWI suruh jadi imam sholat maghrib, dan FOKE jadi imam sholat isya, atau kebalikannya. Mampu gak FOKE jadi imam sholat? Kalo JOKOWI udah jelas dan tanpa ragu, gak percaya ? Tanya sama relawannya, atau gak Tanya deh warga solo disana, masa satu kota solo pada bisa di suap sih buat bilang JOKOWI bisa jadi imam.
Jadi, masihkah Rhoma mau mengelak dan berkata bahwa dia sebatas mubaligh yang menyampaikan Firman Allah tanpa motif EKONOMI ? wallahu’allam bisshawab
Akhirnya, saya beristigfar, semoga dijauhi sikap mendustakan ayat-ayat Al-qur’an, semoga dijauhi sifat dzolim. Astaghfirullah, maha benar Allah dengan segala firman-NYA.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H